JAKARTA, MANADONEWS – Penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (MusrembangNas) 2016, oleh Kementerian Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI, digelar di Istana Negara Jakarta, Rabu 11 Mei 2016, oleh Presiden RI Ir Joko Widodo, turut dihadiri Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE.
Sementara itu, saat Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Sofyan Djalil, pada laporan penutupan MusrembangNas 2016, dihadapan Presiden dan Wakil Presiden RI, Para Menteri Kabinet Indonesia Hebat serta turut dihadiri seluruh Gubernur dan Sekprov dan Kepala Bappeda se Indonesia, mengutip arahan Presiden Jokowi terkait penyusunan RKP 2017, yang bertemakan “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan antar Wilayah” secara rinci diantaranya menjabarkan bahwa setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran disetiap K/L serta kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasar pada Money Follow Function, tetapi Money Follow Program.
Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan penutupan MusrembangNas 2016, secara tegas agar setiap Kementerian/Lembaga menghindari duplikasi program semisal pada dana Infrastruktur. Oleh Presiden Jokowi, menyinggung dana dan anggaran di setiap Pemerintah Daerah (Pemda), baik Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang mengendap di Bank Pembangunan Daerah(BPD) dengan kisaran sekitar
220 Triliun awal tahun 2016 untuk segera dibelanjakan dan direalisasikan melalui APBD, dengan memperbesar belanja Modal serta efesiensi anggaran “Saya peringatkan kepada para Gubernur bahkan Bupati Walikota. Agar segera membelanjakannya, utamanya pada invenstasi yg produktif bukan pada infrastruktur Gedung yang tidak proporsional, Perjalanan Dinas, Kunjungan Kerja, beli Mobil Dinas, Mebeleur, Untuk itu kurangi dan hilangkan kebiasan tersebut, kaitan sisi perencanaan, bukan lagi Money Follow Function, tetapi berorientasi pada Money Follow Program.” Tandas Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Presiden Jokowi, memintakan agar Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota dapat membangun Brand Positioning Focus Daerah, agar semakin dikenal dan memiliki karakteristik tersendiri sebagai contoh : Kota Palembang-Sumsel, sbg Kota fokus Olahraga dan Iven Keolahragaan. Super fokus konsentrasi semisal Provinsi Papua utk bangun Stadion Sepak bola dengan Visi ke depan yg super fokus, akan memenangkan kompetisi dunia Persepak Bolaan, juga membangun Pelabuhan Perikanan yang fokus konsentrasi pada satu urusan, ” bikin suatu kota yg spesifik, misalnya Kota Ambon, Kota Bitung, Sbg kota yg khusus pada industri perikanan, bangun Cool Storage,tata kelola Managemen Perikanan yg terpadu” tutup Jokowi, sebagai mana dikutip Juru Bicara Pemprov Sulut, Roy Saroinsong SH, pad acara Penutupan MusrembangNas.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE, disela2 acara penutupan, berkesempatan bertatap muka dengan sejumlah Menteri Kabinet RI diantaranya Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensekab RI Pramono Anum, Menteri PAN RB, Yuddy Chrisnandi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, MenKumHam RI, Yasonna H Laoly, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, dalam upaya menggelorakan program dan mengsukseskan kebijakan OD-SK (Operasi Daerah-Tuntaskan Kemiskinan) maupun agenda strategis Pemerintah Provinsi Bumi Nyiur Melambai-Sulut. (Advertorial)