
JAKARTA, MANADONEWS – Setelah diguyur hujan deras sejak kemarin, sebanyak 16 daerah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) diterjang banjir dan tanah longsor. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan puluhan rumah tertimbun longsor dan ribuan lainnya terendam banjir.
Catatan jumlah korban terus bertambah, pagi tadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 28 orang korban tewas dan 26 lainnya belum ditemukan. Namun Minggu (19/6) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah mencatat korban sudah bertambah menjadi 31 orang meninggal dunia.
Menurut catatan BNPB, 16 daerah yang diterjang banjir dan longsor adalah Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
Menurut Ketua BPBD Jateng Sarwa Permana, korban tewas ada di tiga kabupaten yakni Purworejo, Banjarnegara dan Kebumen. Korban paling banyak ada di Purworejo di mana terdapat 19 orang meninggal dunia. Dari 19 korban tersebut, satu orang belum teridentifikasi.
“Korban luka di rumah sakit ada 7 orang,” kata Sarwa dalam keterangan tertulisnya dilansir CNN Indonesia.
Sementara di Banjarnegara ada enam orang meninggal dunia dan satu orang terluka. Sama seperti di Banjarnegara, di Kabupaten Kebumen juga terdapat 6 orang korban tewas.
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini penanganan darurat masih dilakukan oleh BPBD dibantu unsur terkait dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan beberapa instansi lain.
Tim Reaksi Cepat BNPB menurut Sutopo terbagi dalam lima group yang tersebar di Jawa Tengah untuk mendampingi BPBD. “Gubernur Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD tetangga untuk memberikan bantuan pada daerah-daerah yang mengalami bencana cukup besar,” katanya.
BPBD Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Boyolali dan beberapa daerah lain telah mengerahkan personil dan logistik peralatan membantu penanganan darurat. Saat ini evakuasi korban dan mencarian korban hilang masih terus dilakukan.
“Dapur umum dan posko telah didirika dan Pendataan masih terus dilakukan,” kata Sutopo.
Sementara di Kendal, banjir yang terjadi karena hujan yang turun sejak kemarin menggenangi Jalur Pantai Utara Jawa. Akibatnya kemacetan terjadi hingga sekitar 10 kilometer. Kemacetan terjadi sejak pagi dan belum terurai pada siang hari.
[CNN Indonesia]