Berita TerbaruNasional

BNPB; 43 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Jawa Tengah

×

BNPB; 43 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Korban tewas akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah hingga pagi tadi mencapai 43 orang. Sementara itu, 19 orang masih dinyatakan hilang dan 14 orang luka-luka. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Korban tewas akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah hingga pagi tadi mencapai 43 orang. Sementara itu, 19 orang masih dinyatakan hilang dan 14 orang luka-luka. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Korban tewas akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah hingga pagi tadi mencapai 43 orang. Sementara itu, 19 orang masih dinyatakan hilang dan 14 orang luka-luka. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

SEMARANG, MANADONEWS – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga pagi tadi jumlah korban tewas mencapai 43 orang akibat tanah longsor di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Banjir dan tanah longsor disebabkan hujan deras yang terus turun sejak Sabtu (18/6) lalu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar korban tewas dan hilang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mereka tertimbun tanah saat melintas di jalan rawan longsor. Sementara itu, 19 orang masih dinyatakan hilang dan 14 orang luka-luka.

MANTOS MANTOS

“Daerah yang paling parah memang Purworejo, kemudian Banjarnegara, dan Kebumen,” ujar Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (20/6) dikutip CNN Indonesia.

Selain tiga daerah tersebut, banjir dan longsor juga terjadi di Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar dan Solo.

Baca Juga:  Tanggap Bencana Alam,Yonif 712/Wiratama Bantu Warga Bersihkan Material Tanah Longsor

Menurut Sutopo, akses transportasi di beberapa kabupaten sempat lumpuh dan ribuan rumah turut hancur akibat banjir dan longsor tersebut. Sutopo berkata pencarian korban hari ini akan difokuskan di Desa Caok, Karangrejo, dan Desa Donorati, Purworejo.

Dia mengakui pencarian korban di daerah tersebut cukup sulit lantaran akses jalan yang tertimbun longsor. Selain itu cuaca yang tak menentu membuat petugas kesulitan mencari korban.

“Pencarian dilanjutkan hari ini karena akses jalan sudah bisa dilalui,” katanya.

Sutopo menetapkan waktu pencarian korban dilakukan selama tujuh hari ke depan terhitung sejak tanggal 18 Juni 2016. Waktu pencarian korban ini, kata dia, bisa diperpanjang sesuai kebutuhan dan permintaan dari keluarga korban.

Baca Juga:  Dandim Gorontalo Utara Hadiri Penanaman Jagung Serentak Polda se-Indonesia di Desa Huidumilito

Selain fokus pada pencarian korban, Sutopo menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Sosial akan memmberikan santunan pada keluarga korban sebesar Rp2 juta. Dia juga menyebutkan adanya rencana pemerintah daerah untuk merelokasi warga yang kehilangan rumah akibat banjir dan longsor.

[CNN Indonesia]

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agama

MANADO,MANADONEWS.CO.ID- Menjelang berbuka puasa, Ketua Persit KCK Koorcabrem 131 PD XIII/Merdeka Ny Ella Turnip bersama pengurus membagikan takjil buka puasa kepada masyarakat yang melintasi jalan yang berada di depan Makorem…

PG99

PG99

PG99

PG99