PADANG, MANADONEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini dirayakan serempak oleh seluruh umat muslim di Indonesia. Melalui sidang Isbat yang digelar Senin (4/7), pemerintah melalui Menteri Agama telah menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.
Presiden berharap, Idul Fitri yang dirayakan serempak ini dapat menjadi awal kebersamaan masyarakat Islam Indonesia di masa-masa yang akan datang. “Alhamdulillah, itu yang kita harapkan terus. Mulainya sama, nanti Idul Fitrinya juga sama. Kita selalu harapkan seperti itu,” ujar Presiden menjawab pertanyaan jurnalis usai melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di Masjid Nurul Iman, Kota Padang, Senin (04/07).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan alasannya memilih Kota Padang sebagai tempat berlebaran Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi kali ini. Presiden mengatakan bahwa dirinya telah berjanji kepada Gubernur Sumatera Barat untuk hadir bersama masyarakat Padang di lebaran tahun ini.
“Karena kemarin diminta Pak Gubernur. Tahun yang lalu diminta Pak Gubernur untuk bisa berlebaran di Padang. Ya iya, saya sudah janji, saya datangi,” ungkapnya.
Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1437 H
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1437 H jatuh pada hari yang sama. Sidang Penetapan (Isbat) awal Syawal 1437 H yang dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7), memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.
“1 Syawal itu jatuh pada lusa, hari Rabu tanggal 6 Juli tahun 2016. Inilah yang disepakati bersama oleh seluruh peserta Sidang Isbat,” kata Menteri Agama dalam konferensi pers yang digelar usai memimpin Sidang Isbat yang berlangsung tertutup tersebut.
Penetapan tersebut, terang Lukman Hakim, didasarkan pada laporan perukyat Kementerian Agama di 90 titik di semua provinsi di Indonesia, kecuali Aceh dan Sumatera Barat yang belum melaporkan karena posisinya berada paling barat, tidak ada satupun yang melihat hilal. Selain itu, dari seluruh wilayah tanah air, dari barat sampai timur, posisi hilal berada di bawah ufuk, minus.
[Setkab]