JAKARTA, MANADONEWS – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti, menduga ada kaitan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta dengan kelompok ISIS. Menurutnya, aksi teror seperti yang terjadi di Mapolresta Surakarta, yang menyebabkan pelaku meninggal dunia, kecil kemungkinan dilakukan oleh orang-perorangan.
“Dari ISIS ada instruksi untuk melakukan aksi teror di seluruh dunia,” kata Jenderal Pol Badrodin Haiti dalam keterangan persnya, Selasa (05/06) dikutip Tribratanews.
Kapolri juga menambahkan, kecil kemungkinan kalau aksi seperti ini dilakukan perorangan. “Pasti ada jaringan-jaringan yang lain yang ikut mendukung. Terjadinya aksi teror yang seperti ini walaupun pelakunya hanya satu orang tapi bisa dipastikan ada yang memantau atau ada yang mendukung, mungkin memberikan bantuan-bantuan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait ancaman teror serupa yang mengancam markas Polisi lainnya, Jenderal Pol Badrodin Haiti mengakui ada ancaman serangan yang menyasar Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, dan Mapolda Metro Jakarta Raya.
“Berlapisnya penjagaan Mako Brimob, pasti agak sulit untuk ditembus. Yang paling rentan adalah pos-pos terdepan,” kata Jendral Polisi yang tak lama lagi akan melepas jabatannya karena akan memasuki masa pensiun.
Diberitakan sebelumnya, kasus bom bunuh diri yang terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB di halaman Mapolresta Surakarta pada hari Selasa (05/07).
Akibat dari kejadian tersebut pengendara sepeda motor yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri meninggal di tempat. Sedangkan Bripka BA, anggota Provos Polresta Surakarta mengalami luka pada bagian wajah. Sementara, sepeda motor yang digunakan oleh diduga pelaku bom bunuh diri tersebut rusak berat.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ahmad Luthfi, dalam pernyataannya terkait kejadian tersebut menghimbau warga agar tetap tenang. Pihak kepolisian masih melakukan oleh TKP dan pendataan, sementara masih dalam penanganan jajaran Polda Jawa Tengah.
[TbNews]