MANADO, MANADONEWS- Pencegahan sistim pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kota .
Buktinya, bertempat di Lapangan Sparta Tikala Manado, Pemkot Manado melalui Dinas Kesehatan (Dikes) dan Fakultas kedokteran dan kesehatan Universitas Sam ratulangi serta yayasan gawat darurat 118 Jakarta, menggelar Safe Community,
Menurut pembina gawat darurat 118 Prof.dr Aryo Junet Safe Community, adalah kita aman dimanapun kita berada dan apapun yang terjadi pada kita saat berada dimana saja tatkala kita sedang melakukan aktifitas
”Ini pola pengamanan diri. Untuk itulah kami Yayasan gawat darurat 118 dibawah Ikatan Ahli Bedah Indonesia melakukan kegiatan pelatihan sekaligus simulasi safe community yang dilakukan saat ini ,” ucap Aryo
Iapun, menjelaskan semuanya ini dilakukan untuk menunjang program smart city dimanapun kita berada sudah pasti kita merasa aman.
”Simulasi ini sudah di praktekan oleh para peserta pelatihan dan semuanya aman merasa aman ,” tukasnya.
Selain itu katanya, untuk korban Lakalantas sebenarnya korban masih bisa diselamatkan dengan cara memberikan pertolongan yang tepat.
” Metode cara angkat korban ke mobil salah. Sebab cara menyelamatkan salah dan bisa-bisa belum tiba di rumah sakit korban sudah meninggal. Dan untuk itu dari pelatihan ini kita harus lebih tahu cara dan bagaimana menolong orang ketika kita bantu korban tersebut ,”beber Profesor hebat ini
Diapun menambahkan, kami sangat mengapresiasi kepada Pemerintah kota Manado lewat Dinas Kesehatan kota Manado sudah menyelenggarakan kegiatan ini.
”Kegiatan ini adalah yang pertama di Indonesia karena Safe comnunity ini adalah salah satu program dari Walikota dan Wakil Walikota Manado menuju smart city yaitu, dimanapun kita berada kita pasti akan merasa aman ,: pungkas Prof.dr.Aryo
Sementara itu ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan kota Manado dr Robby J.Motto mengatakan, sebenarnya kegiatan ini sudah direncanakan sejak tahun 2014 silam setelah banjir bandang tapi belum ada alokasi anggaran
” Kami bersyukur saat ini safe community bisa di laksanakan di Manado, terlebih yang pertama kali di Indonesia.” beber Motto.
Lebih jauh kata Motto kami bersyukur di Manado sudah ada peserta yang mau dilatih untuk yang terdepan apabila ada korban bencana, lakalantas, banjir, kebakaran, kerusuhan,tertimpah bangunan, jantung yang bisa memberikan pertolongan pertama kepada korban sambil nenunggu bantuan sehingga korban bisa tertolong.
“Pada prinsipnya kedepan kami harapkan bisa lagi mengadakan pelatihan seperti ini untuk stand by di kecamatan sampai di kelurahan. Dan secara bertahap bisa juga peserta dari wartawan karena wartawan kan selalu berhubungan dengan masyarakat dan orang banyak,”pungkas Mottoh
Kasat Lantas Polresta Manado AKP Roy Tambayong mengatakan dengan adanya tim terpadu ini nantinya bisa membantu tugas dari kepolisian dilapangan.
”Membantu korban kecelakaan dan menyelamatkannya korban sehingga korban tersebut cepat tertolong jadi prioritas utama,”beber Tambajong.
(Onal Gampu)