MANADO,MANADONEWS –Sedikitnya ratusan supir angkutan kota dari berbagai trayek di Kota Manado yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Angkot Manado bersama Aspindo mendatangi kantor DPRD Kota Manado guna menyuarakan aspirasi mereka terkait pemberlakuan jalur One Way Traffic (OWT) dibeberapa ruas jalan di Kota Manado.
Menurut Terry Umboh, Ketua Aspindo kami sangat mempertanyakan terkait evaluasi pemberlakuan OWT, karena sejak diberlakukan, tidak ada jembatan penyebrangan dan fasilitas penunjang lain yang dibangun
“Kami mempertanyakan tentang adanya beberapa trayek yang jalurnya dirubah, menurutnya perubahan jalur trayek harus ada perwako, bukan seenaknya termasuk lahan 16 persen di kawasan Marina Plaza yang menurutnya bisa dibuat terminal dalam kota sehingga kendaraan tidak 100 persen berada di jalan.
“Sudah setahun OWT diberlakukan, tape tidak ada infrastruktur yang bertambah. Bahkan tidak ada pemikiran dari pengambil kebijakan untuk membuat halte baru,” tukasnya.
Sementara itu Gadjali Djaman, perwakilan dari pemilik angkot mengatakan bahwa sejak setahun pemberlakuan OWT tidak berdampak bagi para pemilik angkot karena pemberlakuan satu arah tidak didukung dengan penambahan infrastruktur jalan.
“Mengapah pemberlakuan jalur OWT justru diberlakukan di jalan-jalan yang paling besar di Kota Manado, bukan di jalan yang kecil sana,” koar Gadjali
Dia juga mempertanyakan tentang keberadaan dari Gojek, karena sejak tiga bulan diberlakukan OWT, Gojek justru masuk di Kota Manado bahkan beroperasi seenaknya.
“Buat OWT tanpa ada sarana pendukung, kami minta kepada wakil rakyat agar sistim ini dievaluasi, gojek juga dievaluasi karena tidak sah dan tanpa ijin yang mereka kantongi,” tegasnya.
Bukan hanya itu saja, banyak supir angkot yang beralih profesi karena pendapatan untuk menghidupi keluarga sulit.
“Saya punya angkot empat, sekarang tinggal dua yang beroperasi karena sudah tidak ada supir, banyak yang mengeluh karena pendapatan sangat berkurang,” tandasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Manado, Mohammad. Sofyan, saat dimintai keterangan mengatakan, apapun maksud kedatangan para sopir merupakan komitmen sebagai salah satu stake holder dalam kenyamanan berlalu lintas didaerah ini.
“Saya berpikir bagaimana cara kedepan menata kondisi jalan kita agar bisa memberi kenyamanan kepada semua pihak penguna jalan,”kata Sofyan.
Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Roy Tambajong mengatakan bahwa dari awal penerapannya, pelaksanaan OWT setiap hari dievaluasi dan diskusikan bersama para supir serta instansi tehknis. Bahkan selama ini hasilnya bagus dan mampu meminimalisir angka kemacetan.
“Kemarin kami telah melakukan evaluasi, dan semuanya kami laporkan baik kepada atasan langsung maupun Walikota Manado,” tegasnya
Sementara itu Anita de blouw, anggota Komisi C saat dimintai keterangan mengatakan, bahwa masalah OWT sudah dikaji sedemikian rupa, kalau ada demo untuk kembalikan ke jalur sebelumnya, perlu dikaji kembali, dan akan kita pikirkan bersama instansi tehknis.
“Perlu dievaluasi mana-mana yang ada kekurangan dalam OWT, meskipun banyak penghargaan yang didapat dari pelaksanaan OWT, tapi kekurangan pasti selalu ada.”pungkasnya
(ONAL GAMPU)












