![](http://manadonews.co.id/wp-content/uploads/2017/02/Dokter-linda-rotty-hari-kanker.jpg)
MANADO, MANADONEWS – Canda tawa, kegembiraan dan keharuan serta semangat optimisme menghiasi puncak acara Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) tahun 2017 tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kegiatan yang dipusatkan di kawasan Megamas, Boulevard Manado, Sabtu (4/2) dan dibuka langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey itu, tidak saja berhasil menghadirkan motivasi kuat bagi para penderita, melainkan juga membangun semangat empaty bagi setiap insan di seantero Nyiur Melambai (Sulut, red) ini bahwa masalah kanker bukan persoalan personal, sebaliknya masalah semua mahkluk ciptaan Tuhan.
Kanker selayaknya dipandang dan diatasi dalam kebersamaan, sehingga setiap orang yang sedang berjuang melawan pengalaman hidupnya itu tetap merasa diteguhkan dan dapat memunculkan sikap optimistis dalam diri untuk berjuang untuk sembuh. Sebaliknya juga ada pemahaman yang lebih konstruktif bahwa kanker itu bisa dicegah.
“Itulah mengapa tema tahun ini adalah We Can, I Can.” Kanker bisa dicegah tapi juga bisa disembuhkan dalam semangat kebersamaan,” kata Ketua Panitia Hari Kanker Sedunia dr. Harlinda Haroen SpPD, K-HOM, kepada manadonews usai kegiatan.
Dikatakannya, peringatan tahun ini yang telah diisi dengan rangkaian kegiatan humanis, sejujurnya mau mengetuk pintu hati setiap orang akan pentingnya menghadapi persoalan kanker dalam bingkai rasa kebersamaan.
Poin lain diutarakan Prof. dr. L. W. A Rotty SpPD, K-HOM. Melihat kehadiran para peserta dan begitu banyaknya pihak dan relawan yang berpartisipasi sejak menyambut hingga acara puncak Hari Kanker Sedunia tingkat Sulawesi Utara, menunjukkan betapa persoalan kanker memang penting untuk diselami dalam semangat sense of belonging.
“Ini menunjukkan kalau masyarakat Sulawesi Utara sangat peduli dan konsen memerangi kanker secara bersama – sama,” ungkap salah satu Onkolog Sulut ini.
Baginya, dengan keterlibatan aktif banyak komponen seperti yang tampak pada kegiatan tahun ini, Sulawesi Utara membangun seharunsya tengah benteng yang kokoh guna mencegah, pun menangani persoalan kanker secara bersama.
“Yang saya maksudkan membangun benteng yang kokoh sangat berkaitan dengan prosentase penderita kanker, secara umum di dunia, yang memperlihatkan grafik kenaikan yang terbilang mencemaskan,” tutur dokter yang sangat akti mengkampayekan anti kanker ini.
Ia pun mengajak semua elemen terus bekonsolidasi, bersosialisasi terkait persoalan kanker. Semua pihak, lanjutnya, wajib terus bergerak memerangi kanker.
“Melalui peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini, terkandung makna mendalam, kita jangan pernah sekalipun merasa tidak mampu karena sejatinya sejak dilahirkan masing – masing dalam diri kita telah diaugerahi kemampuan oleh Sang Pencipta. tinggal bagaimana kita memanfaatkan anugerah itu sambil berbagi ilmu dan pengetahuan satu sama lain. We Can, I Can,” pungkas dokter Linda sambil mengulangi tema Hari Kanker Sedunia tahun 2017.
Fik