Kopenhagen, MN- Pariwisata Sulawesi Utara gencar dipromosikan hingga mancanegara. Wakil Gubernur, Steven OE Kandouw beserta rombongan mengadakan rapat untuk membahas pengembangan pariwisata Sulut dengan Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said di Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Kopenhagen, Rabu (05/04) waktu setempat.
Dalam rapat itu Ibnu mengharapkan Pemprov Sulut dapat mempromosikan wisata Sulut di negara-negara Scandinavia yakni Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia.
“Saya berharap Sulawesi Utara bisa menjadi agen promosi pariwisata untuk negara scandinavia,” katanya.
Menanggapi permintaan itu, Wagub Kandouw langsung menyanggupi dengan pertimbangan hal tersebut memajukan pariwisata Sulut.
“Demi kemajuan Sulawesi Utara. Kami siap mempromosikan wisata di sana,” paparnya.
Lebih lanjut Kandouw menjelaskan sejumlah potensi pariwisata Sulut yang dapat dipromosikan di negara-negara Scandinavia diantaranya underwater tourism, wisata alam; gunung, danau, laut dan pantai. Selain itu juga promosi investasi energi terbarukan seperti angin dan geothermal, keunggulan geostrategi dan geoekonomi di kawasan pasifik.
Sebelumnya Wagub Kandouw beserta rombongan bertemu dengan Pemerintah Denmark yang diwakili Departemen Perencanaan Odense Waste Management Michael Hansen dan Direktur Waste to Energy (Sampah Untuk Energi) Rambol Energy Denmark Nils Christian Holm. Dalam pertemuan itu Michael Hansen dan Nils Christian Holm menyampaikan sejumlah informasi tentang Denmark.
Dijelaskan, Denmark adalah negara yang memiliki angka harapan hidup tertinggi yaitu 82.5 tahun untuk perempuan dan 78.6 tahun bagi laki-laki. Denmark juga unggul dalam eksport technology energy sebesar 11.1 persen dari total ekspor dan eksport green energi sebesar 6,4 persen. Adapun lima negara tujuan ekspor Denmark yaitu Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Swedia dan Cina.
Setelah mendapatkan informasi tentang keunggulan Denmark, Wagub Kandouw beserta rombongan juga diajak melihat langsung Industri Pengolahan Sampah menjadi energi listrik dan panas.
Energi panas diperlukan masyarakat Denmark pada saat musim dingin karena menggunakan heater. Di negara-negara tropis bisa energi panas teraebut bisa dikonversi menjadi pendingin. Selain energi sampah, ternyata Denmark juga unggul dalam teknologi energi angin. Bahkan sekitar 41,8 persen energi angin digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Setelah itu dilaksanakan kunjungan juga ke lokasi daur ulang sampah yang diolah jadi pupuk. Selain dijadikan pupuk.
Menurut Wagub pengolahan sampah terlihat sederhana tetapi hal itu didukung teknologi dan sistem manajemen yang baik sehingga sampah bisa menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. “Belajar menangani sampah yag baik dipadukan dengan teknologi tinggi bisa mengoptimalkan sumber daya yang luar biasa,” katanya.
Bahkan lokasi pengelolaan sampah menjadi tempat pembelajaran bagi akademisi, birokrat, mahasiswa dan profesional. Semuanya itu dilakukan untuk mencapai masa depan kehidupan yang lebih baik.
Dalam berbagai rapat dann kunjungan kerja tersebut, Wagub Kandouw didampingi, Asisten III Roy Roring, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ronald Sorongan, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Devi Tanos dan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Franky Manumpil. (tim)