BOLMONG,MANADONEWS,-.Setelah dihebohkan dengan kasus pembunuhan sadis di Desa Kanaan Kecamatan Dumoga pada hari selasa ( 18/4 ) lalu.Wilayah Dumoga kembali digemparkan dengan peristiwa gantung diri pada sabtu siang ( 22/4 ).Kali ini korban bernama Gerry Sariowan ( 19 thn ) warga Kelurahan Imandi Kecamatan Dumoga yang kesehariannya bekerja sebagai penambang.
Menurut informasi,pada jumat ( 21/ 4 ) sekitar pukul 9 malam,Gerry sempat berbincang -bincang dengan ibunya,korban saat itu minta untuk kawin.Setelahnya korban langsung masuk ke kamar untuk beristirahat.
Kapolsek Dumoga Iptu Nico Tulandi menuturkan dari keterangan ibunya.Saat masuk ke rumah,korban sempat mengeluarkan kalimat ‘ Ma kita mo kaweng ‘ ( Ma,saya mau kawin ).Ibunya langsung menjawab ‘ iyo nanti mama mo kase kaweng biar mama susah ‘ ( Ia,nanti mama kasih kawin,meski mama masih susah ).
” Korban melihat ibunya menangis saat membahas hal tersebut.Menurut keterangan,mungkin korban merasa iba saat melihat ibunya sedih mendengar permintaan korban untuk kawin.Sebab, ibunya saat itu tidak punya uang, tetapi akan berusaha meminjam uang “ujar Tulandi.
Setelahnya, tanpa mengeluarkan kalimat sedikitpun,korban langsung menuju kamar tidur,dan sejak berlangsungnya percakapan itu, korban tidur di kamarnya sampai pagi dan tidak bangun-bangun,namun ibunya tidak curiga sama sekali.Pada sabtu ( 22/4 ) sekitar pukul 13.00 wita disaat ibunya mengetuk pintu kamar hendak membangunkan korban karena belum makan,tidak ada jawaban, sementara sang ibu mengetahui kalau korban masih berada di kamar.Ibunya tetap terus-menerus memanggil korban,setelah tidak ada respon,akhirnya ibu korban mengintip lewat celah jendela dan melihat korban sudah tergantung diloteng kamar dengan menggunakan tali nilon.Melihat kejadian itu,sontak saja ibunya langsung mendobrak pintu kamar.
” Kami sudah melakukan identifikasi di TKP dan memeriksa saksi-saksi.Dugaan sementara,kejadian ini murni gantung diri mengingat korban mau menikah namun terkendala masalah ekonomi.Korban juga dikenal sangat pendiam dan sangat membantu keluarga “tutup Tulandi.
( steven rapar )
