
MANADO, MANADONEWS – Peringatan Hari Buruh (May Day) tanggal 1 Mei tercoreng dengan aksi membakar karangan bunga tanda dukungan yang diperuntukkan bagi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan Balai Kota Jakarta.
Banyak kalangan menyayangnkan aksi yang tidak simpatik tersebut. Bahkan pemerhati sosial politik kemasyarakatan Sulawesi Utara Paulus Sembel menilainya sebagai aksi yang tidak selaras dengan rel perjuangan kaum buruh.
Dirinya beranggapan aksi pembakaran itu bukan dilakukan oleh kaum buruh yang sesungguhnya melainkan oleh sekumpulan oknum yang berstatus bayaran.
“Sebab perjuangan Gerakan Buruh sejatinya untuk kepentingan hak-hak dan kesejahteraan Buruh. Kalau menyimpang dari situ itu bukan gerakan buruh namanya dan orang – orang yang melakukan aksi di dalamnya jelas bukan murni sebagai aktifis buruh, tapi mereka tepatnya adalah para penganggur oderan yang selalu siap melakukan aksi jika dibayar,” tegas aktifis vokal ini.
Menuruntnya, tidak pernah ada demo dan aksi Buruh yang menyimpang dari konsep perjuangan gerakan Buruh.
“Makanya di luar itu mereka adalah gerombolah musiman,” tandasnya.
Fik.