TALAUD, MANADONEWS -Hari kedua kampanye terbatas Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Talaud Welly Titah – Heber Pasiak berlangsung spektakuler.
Kampanye yang berlangsung di Desa Bintunuris, Kecamatan Salibabu (21/2) dihadiri ratusan warga. Nyaris, kursi yang disediakan tak mampu menampung para pendukung dan simpatisan untuk mendengarkan paparan visi-misi serta program kerja paslon nomor urut dua tersebut jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Talaud.
Pada kesempatan itu, paslon yang diusung PDI Perjuangan, Golkar dan Hanura menyodorkan program unggulan jika nanti dipercayakan Tuhan dan masyarakat Talaud memenangkan Pilkada 2018.
Antara lain, program di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, pariwisata, perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang bersih efektif, efisien dan demokrasi. Terpercaya dalam prinsip profesional dan kompetensi dalam pelayanan masyarakat serta patuh dan taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pendidikan harus diperhatikan ketika anak-anak kita duduk bangku SD hingga SMP. Karena SMA sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi, biaya pendidikan SD dan SMP kita gratiskan. Ini dimaksudkan untuk membuka aksesibilitas para generasi muda terhadap pendidikan yang menjadi modal pembangunan daerah,” ungkap Calon Wakil Bupati Heber Pasiak.
Dia juga menyentil adanya janji dari salah satu paslon, di mana akan memberikan program yakni study perguruan tinggi terhadap 500 mahasiswa di luar negeri. Hal ini menurutnya sangat tidak masuk akal mengingat saat ini undang-undang mewajibkan 20 persen dana pendidikan di APBD.
“Bisa-bisa, dana pendidikan Talaud akan terkuras habis pada program itu,” tuturnya.
Ditegaskannya, masih lebih efektif jika program yang dipaparkan berdasarkan kebutuhan yang saat ini menjadi urgen. Salah satunya di bidang kesehatan.
“Kita butuh dokter spesialis dan fasilitas kesehatan. Dan WT-HP siap memperjuangkan. Menghadirkan tenaga kesehatan, menaikan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Manado,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menjabarkan program unggulan di sektor kelautan.
“Talaud memiliki luas wilayah terbesar di Sulut. 90 persen di antarnya adalah laut dan menjadi salah satu produsen terbesar ikan tuna. Jadi di sini bagaimana kita mengatur teknisnya terkait pengelolaan Tuna dan kita pasarkan keluar negeri agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bertambah,” bebernya.
Dia menuturkan, paslon WT-HP memiliki misi percepatan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur berdasarkan prisnsip pembangunan yang merata. Peningkatan investasi dan pariwisata, serta mewujudkan peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial.
Namun, lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Talaud 2 peride ini, harus ada keselarasan dan sinergitas antara pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
“Kesalahan pemimpin Talaud sebelumnya tidak mau bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Padahal, bisa dibilang nasib daerah Talaud hampir sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat. Ini dilihat dari besaran APBD Talaud yang bermain pada kisaran Rp800-an miliar. Jumlah APBD ini sangat berbanding terbalok dengan jumlah PAD yang hanya berjimlah Rp18 miliar. Ini berarti Pemda Talaud masih mendapatkan subsidi dari pemerinta pusat. Tapi nyatanya, bupati yang sebelumnya melakukan perlawanan dengan menunjukan sikap tidak sejalan. Akhirnya masyarakat yang menjadi korban,” jelasnya.
(YOUNGKY)