Berita TerbaruBerita UtamaManadoPilihan Redaksi

Macet Manado, Antara Indikator Kemajuan Ekonomi dan Masalah Sosial

×

Macet Manado, Antara Indikator Kemajuan Ekonomi dan Masalah Sosial

Sebarkan artikel ini

Kemacetan di ruas Jalan Pierre Tendean, Boulevard, Manado (foto: Manadonews)

MANADO, manadonews.co.id – Kota Manado adalah salah satu kota yang terus berkembang menjadi kota metropolitan di Indonesia. Menjadi ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara, Manado 10 tahun lalu dan saat ini bagaikan bumi dan langit. Mulai dari bibir pantai Boulevard yang semakin lenyap dengan berdirinya gedung-gedung pusat bisnis, bertambahnya pusat perbelanjaan dan kompleks pemukiman baru hingga jumlah kendaraan di jalanan yang semakin padat.

MANTOS MANTOS

Perubahan yang terakhir tersebut menjadi sebuah masalah yang sangat kronis saat ini di Kota Manado. Masalah tersebut adalah kemacetan. Dalam satu kesempatan Wakil Presiden Jusuf Kala pernah mengatakan “Kalau gak macet, berarti gak maju. Macet itu sebenarnya suatu kemajuan, karena tak ada negara miskin yang macet. Yang macet selalu negara maju, atau setidaknya, menuju kemajuan. Karena hanya negara yang rakyatnya bisa beli mobil yang mengalami kemacetan kan,” ujar JK di Wisma Duta Besar RI di Brussels, Belgia, seperti dikutip dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden RI, Senin, 9 Oktober 2017.

Namun dari sisi yang lain masalah sosial terus berkembang akibat kemacetan yang terjadi di Kota Manado. Dahulu jika menggunakan kendaraan dari Pusat Kota menuju ke Terminal Karombasan yang berada di wilayah selatan Kota Manado hanya membutuhkan waktu 5 menit, saat ini harus menempuh waktu hingga 30 menit. Beberapa titik kemacetan yang sangat kronis di Kota Manado adalah di ruas Jalan Sam Ratulangi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Sarapung, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Hasanudin. Jalan-jalan lainnya pun sangat sering terjadi kemacetan di waktu-waktu tertentu.

Dengan kemacetan tersebut pola kehidupan berubah total, para kaum pekerja kantoran atau anak sekolah harus bangun pagi lebih awal agar tidak terlambat ke kantor atau sekolah. Begitu pun saat pulang rumah menjadi semakin lama. Waktu banyak terbuang di jalan ketika bergelut dengan kemacetan. Waktu produktif semakin berkurang berjalan lurus dengan kinerja yang menurun akibat dari tubuh menjadi cepat lelah ketika tiba di tempat beraktivitas. Akibat kemacetan pula waktu berkualitas bersama keluarga, teman dan kerabat semakin berkurang.

Baca Juga:  Royke Anter Dengar Keluhan Masyarakat Manado Tua

Pemerintah sebagai pihak yang berwenang seakan kehabisan akal untuk menyelesaikan masalah ini. Sementara pihak swasta yang merasakan kenikmatan dari semakin bertambahnya jumlah kendaraan di Kota Manado yang merupakan salah satu faktor utama kemacetan seakan tutup mata akan masalah ini.
Masyarakat hanya terus menerus menyalahkan pemerintah akibat dari kemacetan ini tanpa mengintrospeksi diri sebagai pihak yang sehari-hari menjadi pengguna jalan tersebut.

Kemampuan ekonomi warga Kota Manado untuk membeli kendaraan bermotor semakin tinggi. Setiap kepala keluarga rata-rata minimal memiliki satu buah kendaraan pribadi. Bahkan ada satu kepala keluarga memiliki lebih dari dua kendaraan bermotor. Dari segi ekonomi kemampuan untuk membeli kendaraan pribadi menunjukkan naikknya taraf hidup seseorang. Semakin mudahnya warga Kota Manado untuk memiliki kendaraan pribadi membuat hasrat setiap orang untuk memiliki nya. Perusahaan-perusahaan pembiayaan yang semakin menjamur, mudahnya syarat-syarat pengajuan pembiayaan, serta hadir nya jenis-jenis kendaraan LCGC (Low Cost Green Car) yang merupakan kendaraan subsidi pemerintah yang dijual dengan harga murah semakin membuat warga berlomba-lomba untuk memiliki kendaraan pribadi.

Kendaraan-kendaraan pribadi yang dimiliki warga tersebut pada akhir-akhir ini berubah menjadi “kendaraan umum” karena hadirnya layanan transportasi online di Kota Manado. Perusahaan transportasi online yang hadir menawarkan keuntungan yang menggiurkan bagi para pemilik kendaraan pribadi untuk menjadi mitra dari perusahaan-perusahaan tersebut. Bahkan ada orang-orang yang berlomba-lomba membeli kendaraan baru untuk dijadikan kendaraan transportasi online. Selain itu akibat dari adanya transportasi online ini, banyak warga dari luar Kota Manado masuk untuk mengais rezeki melalui bisnis kekinian ini. Kendaraan-kendaraan dari luar kota Manado beramai-ramai masuk ke dalam Kota Manado melayani para kaum milenial hingga para generasi veteran yang sudah semakin familiar dengan layanan

Masalah kemacetan di Kota Manado bukanlah sebuah keadaan yang sudah bersifat absolut. Namun kemacetan di Manado dapat diselesaikan dengan cara menyatukan rantai-rantai yang selama ini masih terputus. Pemerintah sebagai pemegang wewenang dan pelayan masyarakat harus sungguh-sungguh dalam menyikapi permasalahan ini. Mulai dari penambahan ruas jalan, melakukan pengaturan lalu lintas yang berkesinambungan bekerjasama dengan pihak kepolisian, penyediaan transportasi umum yang nyaman dan aman, penyediaan fasilitas-fasilitas yang modern dalam mengelola manajemen transportasi, pengawasan regulasi jual beli kendaraan agar dapat mengontrol jumlah kendaraan serta pengawasan yang tepat untuk penyelenggaraan layanan transportasi online, langkah-langkah tersebut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Kota Manado.

Baca Juga:  Resmi Diluncurkan, Manfaat Besar Super Apps Tring bagi Nasabah Pegadaian

Memperbaiki ruas-ruas jalan yang rusak dan mengelola lampu serta rambu-rambu lalu lintas dapat menjadi solusi awal untuk menyelesaikan masalah kemacetan ini.

Masih banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kronis kemacetan di Kota Manado. Satu hal yang menjadi dasar untuk menyelesaikan masalah ini adalah kemauan dan kesungguhan. Seberapa besar tekad pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Mulai dari pemerintah eksekutif, legislatif hingga yudikatif haruslah bahu membahu untuk mencari solusi bersama masalah ini. Dinas-dinas pemerintah yang terkait pun harus nyata dan mengimplementasikan nya dengan benar saat akan menyelesaikan masalah ini di lapangan.

Pemerintah juga harus serius mendesak pihak swasta agar membuka mata dengan masalah ini. Pihak swasta harus peduli dan taat akan semua aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, ini semua demi kepentingan dan keuntungan bersama warga Kota Manado.

Ketika pemerintah serius ingin menyelesaikan masalah ini, para masyarakat pun tidak segan-segan untuk membantu dan berkolaborasi dengan pemerintah. Apapun yang sudah diatur oleh pemerintah pasti akan dijalankan oleh setiap warga.

Satu hal yang pasti kemacetan akan lenyap dari Kota Manado jika para setiap komponen baik pihak pemerintah, pihak swasta dan masyarakat umum sama-sama merasa wajib dan peduli akan masalah ini, karena ini semua demi kelangsungan hidup hari ini, besok dan di masa yang akan datang.

(VICTOR RARUNG)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *