MITRA, MANADONEWS – Pentingnya peran pemuda dalam memberikan sumbangsi gagasan pemikiran serta kiritis menyikapi semua perkembangan yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), itulah yang mendorong KNPI Mitra dibawah kepemimpinan Ruland Sandag, menggagas dialog kepemudaan dengan tema ‘Peran pemuda dalam mengisi pembangunan politik’.
Berlangsung di Zabuah Caffe di kelurahan Lowu kota Ratahan, Kamis (21/3/2018), dengan durasi dialog berlangsung sekira kurang lebih 3 jam, dengan tidak menghadirkan nara sumber, dipandu moderator Reagen Pantow, suasana yang hangat namun bernuansa kekeluargaan tersirat dalam dialog kepemudaan yang turut dihadiri tokoh tokoh senior KNPI Minahasa Tenggara.
Ruland Sandag sebagai Ketua KNPI Mitra berpendapat, sebagai agen perubahan pemuda di Mitra dewasa kini masih kurang memerankan peran pemuda itu sendiri. “Masih bisa dibilang sedikit peran generasi muda di Mitra dalam mengisi posisi politik hingga saat ini. Saya optimis jika pemuda diberikan kesempatan lebih banyak untuk turut serta dalam peran politik daerah maka akan lahir generasi yang cemerlang beberapa tahun kedepan,” kata Sandag.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Boyke Akay menjelaskan, pemuda sebagai agen perubahan keterlibatannya sangat strategis dan sangat dibutuhkan. Di Mitra sendiri memiliki sekira 12.000 lebih pemuda. Tentu maju mundurnya pembangunan di Mitra salah satunya ada di pundak mereka. “Pemuda di Mitra masih banyak yang layak untuk terjun dalam dunia politik. Mari kita saling topang dan saling memberi motivasi karena peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah,” ungkapnya.
Salah satu tokoh pemuda Veppy Rambi menilai, pemuda harus lebih banyak lagi melibatkan diri, berkontribusi lebih banyak lagi dalam pembangunan di Mitra. “Ini menjadi tantangan bagi kita sebagai pemuda KNPI untuk menunjukkan suatu kebersamaan, loyalitas, dan kemampuan kita, sebagai agen perubahan, jangan hanya mencari popularitas atau untuk suatu jabatan saja,” ujar Rambi.
Sementara menilik kurangnya peran dan minat dari generasi muda saat ini, salah satu tokoh pemuda Ryan Sandag menilai bahwa, hal ini disebabkan oleh budaya politik pragmatis yang berkembang dan masih sangat digemari oleh kalangan masyarakat saat ini. “Saat ini yang dilihat kebanyakan sudah bukan kemampuannya intelektualnya lagi, melainkan kemampuan finansialnya. Inilah yang menjadi penyebab merosotnya niat pemuda untuk terjun dalam dunia politik. Untuk itu harus ada kesadaran dari kita sebagai pemuda dan masyarakat untuk menolak hal ini sehingga kedepan Mitra bakal miliki tokoh pemuda yang luar biasa,” tandasnya.
(gerimokobimbing)












