TALAUD, MANADONEWS –
Lawatan sosialisasi kandidat Bupati dan Wakil Bupati Talaud, Welly Titah – Heber Pasiak (WT-HP) di Pulau Karakelang memasuki hari ke-4. Mengambil start dari Kecamatan Gemeh, pelaksanaan kampanye terbatas menuai hasil positif. Setelah sukses meraup ratusan hingga ribuan massa di Desa Gemeh, Taruan, Bambung dan Lahu. Kini, giliran Desa Essang, Kecamatan Essang yang menjadi sorotan utama. Dalam kesempatan itu, pasangan calon (paslon) nomor urut dua (2) itu tampil memukau dengan menghadirkan ratusan massa yang memadati lokasi kampanye. Hal ini turut menepis adanya anggapan jika paslon yang diusung PDI Perjuangan, Golkar dan HANURA tak akan bisa berbuat banyak di Essang. Pasalnya, Kecamatan Essang sudah lebih dahulu mendapatkan klaim basis massa dari sejumlah rival di Pilkada Talaud 2018.
“Perjalanan Hati Nurani Wajah Talaud Harapan Porodisa menipis opini bahwa WT-HP di Pulau Karakelang tidak ada basis Kecamatan Gemeh dan Essang. Buktinya di 4 titik Desa Lahu, Desa Taruan, Desa Gemeh, Bambung dan Desa Essang bisa dipastikan WT-HP menang Kecamatan Gemeh dan Kecamatan Essang yang diragukan bahwa di perkiraan ternyata Hati Nurani warga Essang sangat menantikan sosok sederhana, jujur dan berkomitmen,” tutur Erick K, salah seorang simpatisan WT-HP.
Diketahui WT-HP menyodorkan program terkait program di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, pariwisata, perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang bersih efektif, efisien dan demokrasi. Terpercaya dalam prinsip profesional dan kompetensi dalam pelayanan masyarakat serta patuh dan taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pendidikan harus diperhatikan ketika anak-anak kita duduk bangku SD hingga SMP. Karena SMA sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi, biaya pendidikan SD dan SMP kita gratiskan. Ini dimaksudkan untuk membuka aksesibilitas para generasi muda terhadap pendidikan yang menjadi modal pembangunan daerah,” ungkap Calon Wakil Bupati Heber Pasiak.
Dia juga menyentil adanya janji dari salah satu paslon, di mana akan memberikan program yakni study perguruan tinggi terhadap 500 mahasiswa di luar negeri. Hal ini menurutnya sangat tidak masuk akal mengingat saat ini undang-undang mewajibkan 20 persen dana pendidikan di APBD.
“Bisa-bisa, dana pendidikan Talaud akan terkuras habis pada program itu,” tuturnya.
Ditegaskannya, masih lebih efektif jika program yang dipaparkan berdasarkan kebutuhan yang saat ini menjadi urgen. Salah satunya di bidang kesehatan.
“Kita butuh dokter spesialis dan fasilitas kesehatan. Dan WT-HP siap memperjuangkan. Menghadirkan tenaga kesehatan, menaikan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Manado,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menjabarkan program unggulan di sektor kelautan.
“Talaud memiliki luas wilayah terbesar di Sulut. 90 persen di antarnya adalah laut dan menjadi salah satu produsen terbesar ikan tuna. Jadi di sini bagaimana kita mengatur teknisnya terkait pengelolaan Tuna dan kita pasarkan keluar negeri agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bertambah,” bebernya.
Dia menuturkan, paslon WT-HP memiliki misi percepatan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur berdasarkan prisnsip pembangunan yang merata. Peningkatan investasi dan pariwisata, serta mewujudkan peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial.
Namun, lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Talaud 2 peride ini, harus ada keselarasan dan sinergitas antara pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
“Kesalahan pemimpin Talaud sebelumnya tidak mau bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Padahal, bisa dibilang nasib daerah Talaud hampir sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat. Ini dilihat dari besaran APBD Talaud yang bermain pada kisaran Rp800-an miliar. Jumlah APBD ini sangat berbanding terbalok dengan jumlah PAD yang hanya berjimlah Rp18 miliar. Ini berarti Pemda Talaud masih mendapatkan subsidi dari pemerinta pusat. Tapi nyatanya, bupati yang sebelumnya melakukan perlawanan dengan menunjukan sikap tidak sejalan. Akhirnya masyarakat yang menjadi korban,” jelasnya.
Sementara itu, Calon Bupati Welly Titah membeberkan terkait motonya jujur, sederhana dan berkomitmen. Jujur, ketika sebagai pemimpin, transparan dalam pengelolaan keuangan.
Transparan terhadap program-program yang akan dikerjakan. Sederhana, tak perlu hidup mewah, tak perlu ada mobil dinas baru, tak perlu ada jet ski baru dan lebih dekat dengan rakyat. Karena lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
“Sementara itu berkomitmen menjalankan program-program pro rakyat. Memberikan pendidikan gratis untuk pendidikan dasar dengan Bosda (Biaya Operasional Sekolah Daerah) dan pemberian Kartu Talaud Pintar (KTP). Pembangunan kesehatan melalui perbaikan dan peningkatan fasilitas sarana, prasarana serta tenaga medis di RSUD serta Puskesmas. Selanjutnya Kartu Talaud Sehat (KTS) bagi masyarakat miskin dan yang belum mampu menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), ambulance gratis jemput antar di Puskesmas dan RSUD,” kata WT.
Komitmen lainnya, lanjut suami Henny Hongwidjoyo ini, percepatan dan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, air bersih dan irigasi. Tak hanya itu, masalah BBM dan listrik tak luput dari perhatian.
“Bila diijinkan Tuhan, ketika memimpin Talaud WT-HP akan membangun SPBU di Talaud,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga komit memberdayakan dan memberi penguatan kepada pemerintah kecamatan serta kelurahan dan desa.
“Selain pemberian dana duka, kami juga memiliki program yang akan dibuat Peraturan Daerah (Perda) tentang bantuan operasional lembaga agama dan adat. Ini sebagai wujud pemerintah hadir di tengah masyarakat. Karena selama ini, masalah-masalah di kampung yang terjadi, para tokoh agama dan adat inilah yang terdepan. Sebagai penghargaan kepada mereka yang sudah bekerja, maka kami akan memberikan bantuan operasional,” tandasnya.
(YOUNGKY)