JAKARTA – Datsun Cross diklaim sudah dipesan hingga sekitar 2.000 unit sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini.
Cross menjalani debut globalnya di Indonesia pada 18 Januari dan mulai didistribusikan pada Maret. Model ketiga Datsun di Tanah Air itu dilego dengan banderol Rp 161,49 juta bagi tipe transmisi manual dan Rp 173,99 juta untuk tipe transmisi otomatis CVT.
“Hingga sekarang kami sudah punya sekitar 2.000 unit pesanan untuk Cross,” kata Head of Datsun Indonesia Masato Nakamura di sela-sela Media Test Drive Datsun Cross, 2 – 3 Mei di Yogyakarta.
Adapun jumlah suplainya ke dealer-dealer pada Maret, berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 2.223 unit. Datsun mengatakan suplai pada bulan tersebut belum bisa menjadi patokan target wholesales Datsun pada bulan-bulan berikutnya.
“Angka distribusi per bulan agak susah kami jawab karena saat ini semua pemain otomotif untuk segala segmen tak terlalu stabil, tak cuma kami saja. Distribusi sejumlah itu karena sekarang sudah mendekati Lebaran, high-season, dan ke depannya kami harus melihat trennya dulu,” papar Masato.
Cross menjadi model pertama Datsun di negeri ini yang tak diikutsertakan dalam skema insentif pajak low cost green car (LCGC), tak seperti Go Panca dan Go+ Panca. Dua model pertama Datsun yang sama-sama meluncur pada 2014 itu mendapatkan pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) karena memenuhi syarat-syarat seperti dirakit lokal, jumlah komponen dalam negeri 85 persen dalam lima tahun setelah dirakit, dan konsumsi bahan bakar minimal 20 km/liter.
Go+ Panca sempat merasakan manisnya menjadi kendaraan tujuh penumpang pertama di segmen LCGC, sehingga penjualan mereka terdongkrak. Namun, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mereka mengalami tren penurunan sejak kometitor sekelas yakni Toyota Calya dan Daihatsu Sigra hadir pada 2016 kemudian disusul mobil tujuh penumpang murah Cina Wuling Confero pada Agustus 2017 .
Melalui Cross, Datsun ingin lepas dari citra sebagai mobil LCGC. Kendati begitu, mereka menyatakan tak akan pula melepas segmen ini karena masih punya potensi di masa depan.(Nando)
