Berita TerbaruBerita UtamaBudayaHiburanKomunitasPilihan Redaksi

Viral..!! Aksi Tolak Penayangan Film 212 di Manado

×

Viral..!! Aksi Tolak Penayangan Film 212 di Manado

Sebarkan artikel ini
Aksi Penolakan Film 212 di Grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado.

MANADO, Manadonews.co.id – Penayangan Film “212: The Power of Love” mendapat penolakan di Kota Manado. Aksi penolakan tersebut menjadi viral salah satunya melalui postingan di dalam grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado. Akun atas nama Liberty Roeroe memposting gambar yang menyatakan penolakan terhadap film 212 tersebut. Hal ini menanggapi tanggapan dan respon bermacam-macam dari para warganet. Sebagian besar komentar dalam postingan tersebut menolak akan penayangan film 212 di Manado karena dianggap sebagai film propaganda radikalis.

Akun Richard V P berkomentar “Kalo putar mo kase tunjung propaganda ini film bahaya” (Kalau diputar menunjukkan propaganda, ini film bahaya), ada pula akun Willy Mamonto Ambar yang menyoroti Komisi Penyiaran Indonesia yang tidak mengawasi pemutaran film ini “KPI panako ini… Masa flm nda mendidik ini nda di tegur parah” (KPI Penakut.. Kenapa film tidak mendidik ini tidak ditegur, parah). Masih banyak juga komentar-komentar dari para netizen di Manado yang menolak penayangan film ini di Manado.

MANTOS MANTOS
Kecaman dan penolakan dari netizen di Manado terhadap film 212

Seperti diketahui film 212: The Power of Love dibintangi oleh aktor Fauzi Baadilah dan disutradai oleh Jastis Arimba. Film ini menceritakan tentang Rahmat (30 tahun), seorang jurnalis di Majalah Republik. Selama ini Rahmat tinggal sendiri di Jakarta, sikapnya yang dingin dan cenderung sinis membuat ia tidak memiliki banyak teman, kecuali Adhin (29 tahun) seorang fotografer yang menjadi satu satunya sahabat.

Baca Juga:  APBD 2024 Sangihe Dibahas, Opini WTP Jadi Pengantar Rapat Paripurna

Suatu ketika Rahmat mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia, ia pun harus pulang ke rumahnya di Ciamis, rumah yang telah 10 tahun ia tinggalkan dan belum pernah satu kalipun kembali karena permasalahan di masa lalu. Usai pemakaman Rahmat bermaksud kembali ke Jakarta, namun dia mendapat berita bahwa ayahnya Ki Zanal (60 tahun) akan melakukan longmarch bersama para santri dari Ciamis untuk mengikuti aksi pada tanggal 2 Desember 2016 di Jakarta yang dikenal dengan aksi bela Islam 212.

Walau Ki Zainal bersikeras, Rahmat terus berupaya menghentikan niat ayahnya tersebut, karena menurutnya itu tindakan konyol dan aksi 212 tak lebih dari aksi politis yang ditunggangi dan akan memicu kerusuhan serta jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada peristiwa aksi 98.

Nonton Bareng Film 212 di bioskop CGV Grand Kawanua Manado

Dari informasi yang beredar dalam postingan di grup facebook tersebut, film 212 ini telah diputar di bioskop CGV Grand Kawanua Manado dan Platinum Bitung. Bahkan di CGV Grand Kawanua telah digelar kegiatan Nonton Bareng Film 212 pada hari libur tanggal 10 Mei 2018, pukul 19.30 WITA tepatnya di Auditorium 5.

Baca Juga:  Digelar Pemprov Sulut, Ini Beberapa Titik Lokasi Pasar Murah di Minsel

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *