AIRMADIDI, MANADONEWS – Kelompok Pembela Pendidikan di Airmadidi (KOPPA) dan alumni menolak pemindahan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Airmadidi. Pasalnya SMPN 1 ini berdiri dari tahun 1948 tiga tahun setelah Indonesia merdeka dan telah menjadi situs bersejarah di Tonsea, Selasa (24/7) di depan SMPN 1 Airmadidi.
Dalam tuntunan pendemo segera hentikan pemindahan SMPN 1Airmadidi, kaji ulang keputusan keliru untuk pemindahan, mendesak Presiden RI Ir. Joko Widodo untuk segera memerintahkan menteri Pendidin dan kebudayaan serta menteri kesehatan untuk membatalkan anggaran yang terkait pemindahan SMPN 1 Airmadidi.
Salah satu alumni Jeffrey Kewang Mumbuan mengatakan, ruangan kelas belum layak namun sudah dipaksakan pindah. Bahkan, sebagian guru-guru dan murid serta para alumni menagis.
“Pemindahan SMPN 1 Airmadidi ini harus segera dihentikan. Torang smua musti dudu sama-sama lia ulang. Apakah se pindah SMP ini keputusan yang benar ato nyanda, “ujar Mumbuan.
Hal senada dilontarkan tokoh pemuda Airmadidi Marvin Dotulung menegaskan kegiatan belajar di SMPN 1 Airmadidi tetap di lokasi sekarang, tidak boleh di pindahkan.
“Kegiatan belajar mengajar tetap di lokasi dan gedung SMP Airmadidi saat ini. Nimbole kase pindah, “pungkas Dotulung. (aso)
