Ist
BOLMONG,MANADONEWS,-.Menurunnya harga komoditi Kelapa akhir-akhir ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Bolmong. Dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Bolmong Taufik Mokoginta, bahwa terjadinya penurunan harga kopra yang sangat jauh dari harga sebelumnya, patut dipertanyakan.
“Kalau ditelusuri, harga minyak kelapa saat ini tidak terjadi penurunan, masih normal saja. Dan permintaan kelapa ke luar negeri itu bagus. Artinya, pertanyaannya kenapa harga kopra turun. Mungkin persoalannya ada pada pembeli kopra,” kata Taufik Rabu (1/8).
Dirinya menambahkan hal ini bukan hanya jadi persoalan dari Pemerintah daerah, Provinsi, tapi harus jadi perhatian pemerintah pusat.
“Karena ini menyangkut dengan nasib para petani. Sebab, dengan adanya penurunan harga seperti ini, maka gairah dari para petani akan berkurang, dan ini bisa mengurangi PAD di Kabupaten dan Kota,”
Dirinya berharap harga Kopra bisa kembali stabil guna meningkatkan gairah petani.
“Semoga pemerintah pusat melalui instansi terkait bisa mengendalikan harga kopra ini. Kalau tidak, maka gairah petani akan menurun,” tutupnya.
Sementara itu, hampir semua petani di Bolmong mengeluhkan anjloknya harga kopra tersebut.
“Kami sangat resah. Karena harga kopra semakin jatuh. Kami pun hanya bertahan hidup dengan hasil kopra,” Ujar Evans R warga Lolak.
Evan kembali menuturkan saat ini harga kopra dari Rp 8 ribu per Kg turun drastis hingga Rp 4 ribu per Kg.
“Apalagi mereka yang hanya mempekerjakan orang lain untuk mengelolah kelaapa miliknya menjadi kopra, hasilnya harus dibagi dua. Itupun sudah jarang yang mau, karena pengolahannya cukup sulit, dan keuntungannya sangat tipis,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proses pengolahan dari kelapa menjadi kopra itu tidaklah mudah. Pertama, harus menyewa orang kerja untuk memanjat kepala hingga mengumpulnya, kemudian harus dikupas dan dibelah dan dipanggang hingga matang, setelah itu, dipisahkan antara daging kelapanya dari tempurung.
“Hal ini justru lebih menurunkan semangat petani kelapa,” tutupnya.
(stvn)