BOLMONG,MANADONEWS,-.Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada Kamis (16/8) menggelar Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka peringatan HUT ke-73 kemerdekaan RI tahun 2018 di Kantor DPRD Bolmong di Lolak.
Selain mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo, sidang yang dihadiri oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, Sekda Tahlis Gallang, Unsur Forkopimda, Kepala SKPD, Camat ini juga dalam rangka penyampaian pengantar/keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang atas APBN tahun anggaran 2019 beserta nota keuangannya.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling mengatakan, pelaksanaan sidang Paripurna istimewa kali ini adalah merupakan rangkaian peringatan HUT kemerdekaan RI ke-73.
“Ini sebagaimana yang tertuang dalam Surat Mensesneg No. B-604/M.Sesneg/Set/Tu.00.04/08/1018 tentang pedoman peringatan HUT ke-73 kemerdekaan RI tahun 2018,” ujar Welty.
Tak lupa juga Welty mengajak semua yang hadir untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas nikmat dan karunia sehingga semua boleh hadir di agenda penting ini.
“Sebab, tanpa campur tangan dari Tuhan YME, pelaksanaan sidang paripurna ini tidak dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.
Sebelumnya dalam pidato kenegaraan, Joko Widodo Presiden RI ke tujuh menyampaikan program kerja, berupa Pembangunan jalan Trans Sumatera, Jawa serta Trans Papua.
“Kita terus membangun dan mengintegrasikan jalan Trans Sumatera, Trans Jawa, Trans Papua, yang membuka kesempatan-kesempatan baru bagi rakyat. Jalan-jalan baru tersebut menjadi bagian dari keberhasilan pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini, yang berjalan lancar, nyaman, dan penuh keriangan,” ujarnya.
Selain itu juga, Proyek-proyek kelistrikan dengan sumber energi baru terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap di Sulawesi Selatan, akan terus kita kerjakan di seluruh pelosok Tanah Air untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan elektrifikasi.
“Sehingga daerah-daerah perbatasan dan desa-desa terdepan kita akhirnya dapat menikmati aliran listrik setelah menunggu 73 tahun kemerdekaan,” Pungkasnya.
(stvn)