MANADO – Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Alex Kawilarang yang terletak di jantung Kota Manado selalu punya kisahnya tersendiri.
Setelah beberapa kali direnovasi demi perubahan wajah yang lebih ‘memikat’ warga sehingga merasa lebih nyaman di kala melepas kepenatan siang hari, pun di malam hari menjadi tempat untuk rekreasi sambil menikmati indahnya malam(kecuali hujan), TKB pun menyelipkan sepenggal kisah lainnya, tapi juga tak kalah menarik.
Kisah itu ada kaitannya dengan keberadaan para ‘Kupu Kupu Malam,’ atau pakai saja istilah ‘Perempuan Tangguh’ karena memang bekerja malam hari hingga subuh dan mayoritas dari mereka lebih merasa enjoy dengan pakaian yang ‘sederhana’ (cukup pakai Short dan kaos ketat).
Pasca renovasi terakhir, wajah TKB kian spektakuler dengan permainan air mancur warna warni sehingga warga menjadi lebih betah hingga jelang larut malam
Betahnya warga tapi justru gerah bagi para perempuan tangguh. Itu dikarenakan pergerakan aktif mereka menjadi terbatas.
Apalagi petugas keamanan terlihat sudah lebih ‘kerasan’ stand by di lokasi guna menjaga keamanan.
“Biasanya jam sembilan sudah bisa nongkrong, tapi sekarang tidak bisa. Harus tunggu sampai sepi. Itu pun harus memastikan sudah tidak ada petugas,” kata salah satu perempuan tangguh sebut saja Melati, ,yang bersedia diajak ‘buka – bukaan’ oleh Manadonews, Selasa (11/9) malam.
Dengan transfomasi TKB, Melati yang kalau ditaksifr berusia 20-an itu mengaku omzet mengalami penurunan drastis.
“Biasanya bisa tiga sampai 4 orderan, sekarang ini, kalau tidak pintar – pintar, satu pun sulit di dapat,” akunya dengan raut wajah senyum tipis plus kepulan asap rokok.
Dengan pandangan mata yang berpindah – pindah kompas (mencari signal pelanggan?), Melati pun berterus terang kalau dirinya harus ‘kreatif.’
“Kalau masih ramai dan ada petugas, yah stay di tempat lain dulu. Kalau sudah sepi barulah duduk di sini, tapi tetap harus berhati – hati karena kerap ada razia secara tiba – tiba,” ujarnya.
Meski bisnis mengalami ‘panas dingin,’ ia mengatakan masih akan bermain kedipan mata di lokasi yang selama ini terlanjur menjadi tempat favorit bagi dirinya dan sesama pegiat ‘usaha malam.’
Perbincangan terhenti saat seseorang datang mendekat. Dan dengan kode ‘rahasia,’ Melati pun beranjak.
Fian












