JAKARTA, MANADONEWS – Persatuan, Kerukunan dan persaudaraan harus tetap dijaga oleh segenap anak bangsa Indonesia.
“Pilihan bupati berbeda ya enggak papa, ini memang pesta demokrasi. Pilihan gubernur (berbeda), enggak apa-apa berbeda. Tapi jangan sampai tidak saling menyapa antar teman, tidak saling sapa antar tetangga, tidak saling sapa antar kampung,” tutur Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Ke-1 Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9) siang.
Menurut Presiden, yang seperti itu ada, banyak, dirinya bukan asal ngomong. Walaupun Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah berlangsung 4 (empat) tahun, masih dibawa sampai sekarang.
“Ini pilpresnya sudah rampung di 2014,” ujarnya.
“Kalau saja kita ini bersatu, kekuatan kita ini akan muncul,” imbuhnya.
Ia menunjuk contoh Asian Games ke-18 kemarin, tidak ada berpikir yang Badminton itu agamanya apa, yang Pencak Silat itu dari suku apa, yang Panjat Tebing itu dari pulau mana, di provinsi mana.
“Saat itu kita hanya berpikir satu, kita ini Indonesia, sehingga akhirnya ya dapat 31 emas. Ranking 4. Sebelumnya ranking 22, ranking 17, ranking 15 gitu,” terangnya.
Fian












