Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw.
SULUT, MANADONEWS,-.Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw menekan agar dalam menjual sektor Pariwisata di Sulut harus perlu ada pembenahan agar lebih optimal
“Kita harus berbenah diri karena sektor pariwisata ibarat menjual barang, yang kita jual adalah iven ,alam ,kuliner, pelayanan dan lain-lain. Untuk itu kita harus berbenah diri karena capaian belum seperti yang diharapkan”, kata Wagub Kandouw saat membuka kegiatan forum koordinasi lintas sektor pariwisata di Hotel Gran Puri Manado rabu (24/09/2018) pagi.
Dalam forum koordinasi lintas sektor pariwisata, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menegaskan ada empat hal yang harus di lihat dalam dunia pariwisata Sulut, dan itu merupakan keinginan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yakni Infrastruktur, kemudian revolusi industri generasi keempat, keamanan (security) serta iven, karena dunia pariwisata membawa angin segar dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan pekerjaan yang rata rata diatas nasional.
” Saat ini soal infrastruktur karena gubernur memahami , dimana sulut pertumbuhan ekonomi diatas rata rata nasional penciptaan lapangan pekerjaan diatas nasional, dan itu semua dari pariwisata, namun belum boleh berpuas diri karena bisa dikejar daerah lain, sehingga Gubernur memberikan perhatian dalam dunia pariwisata lewat anggaran di tahun 2019 sebesar 200 miliar untuk pembangunan infrastrukur pariwisata dan semua akan optimal bila sinergitas dengan kabupaten/ kota dilakukan,” ujar Kandouw
Lanjut Kandouw, yang kedua revolusi industri generasi 4 yakni dimana dunia maya sangat penting, ada aplikasi kalau kita bepergian bisa susun sendiri tour kita , mau makan dimana, naik mobil apa sopirnya siapa , minum teh dimana kita bisa pilih semua pelaku pariwisata manfaatkan media sosial baik promosi, paketnya karena menurut survey booking tiket 60 persen traveler pembelian dan lain lewat dunia maya.
“Sulawesi Utara harus terapkan ini supaya tidak ketinggalan dengan yang lain”, ungkap Wagub Kandouw
Kemudian ketiga keamanan, jaga baik baik kemanan apalagi desa-desa wisata contoh masalah parkir serahkahlah kepada desa untuk mengelolanya, dan alat-alat kebakaran di hotel-hotel harus diperhatikan, masalah higienis makanan harus dijaga serta masalah tranportasi laut.kapal-kapal.wisata kita harus pakai live jaket.dan kapalnya harus bermesin ganda serta alat komunikasi kalau tidak memenuhi standar keamanan izinnya harus dicabut karena ini menyangkut nyawa manusia, tegas Wagub Kandouw
Dan yang keempat iven atau acara, kalender acara tahun depan dari kabupaten /kota sekarang sudah dikoordinaskan supaya provinsi yang launching bersamaan karena acara ini bukan milik kabupaten/kota perbanyak acara untuk menarik minat wisatawan dan saat ini wisatawan asing ada peningkatan luar biasa, namun apakah kita sudah berpuas diri, tentu tidak karena masih jauh dari harapan dan banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh karena itu kegiatan ini sangat baik.
“Saya senang ada acara ini musti ada update karena koordinasi penting yang wajib dikoordonasi,” tutup Kandouw.
Sebelumnya dalam laporan , Ivone kawatu Kabid Pengembangan Kelembgaaan Kepariwisataan menyatakan kegiatan ini untuk mensinergikan dan mencari solusi permasalahan terjadi dengan kepariwisataan dan kegiatan sebelumnya sudah dilakukan di boltim dan sitaro.
Turut hadir Kadis Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang, Kadis Pariwisata dari Kabupaten/Kota , Kepolisian dan Pelaku-Pelaku Usaha.
(stvn)