Berita TerbaruBerita UtamaEkonomi & BisnisNasional

Nilai Tambah Industri Indonesia Naik ke Peringkat 9

×

Nilai Tambah Industri Indonesia Naik ke Peringkat 9

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Foto: ist

JAKARTA, MANADONEWS – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengemukakan, mengacu pada data yang ada dibandingkan 2014, jumlah nilai tambah industri kita tahun 2018 dari sebelumnya 202 miliar dollar AS naik menjadi 236,69 miliar dollar AS.

“Sementara kalau dilihat dari peringkat indeks daya saing, tahun 2017 Indonesia berada di nomor 47, sekarang sudah meningkat di peringkat 45. Kemudian dari nilai tambah industri keseluruhan di dunia, Indonesia meningkat dari 2014 di posisi ke-12, hari ini kita di peringkat ke-9,” urainya pada konperensi pers Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Aula Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Selasa (23/10).

MANTOS MANTOS

“Dari pangsa pasar global, posisi kita juga meningkat dari 1,74 persen menjadi 1,84 persen,” katanya seraya menambahkan, rata-rata pertumbuhan industri nilai akumulasinya sebesar 4,9 persen.

Dari segi investasi, lanjut Menperin, mengalami peningkatan, terutama dari subsektor makanan dan minuman yang tumbuh 9 persen. Dan sesuai target, kontribusi sektor sesuai dengan prioritas industri 4.0 yaitu otomotif, logam, kimia, tekstil dan pakaian jadi.

Baca Juga:  Kapolda Sulut Tinjau Pos Nataru Polres Tomohon

Adapun kontribusi pada sektor ekonomi, Menperin Airlangga Hartarto mengemukakan, sektor manufaktur atau industri pengolahan itu sebesar 20,04 persen, dan non migasnya 17,8 persen, makanan minuman 6,3 persen, kimia 2,9 persen, barang logam elektronik, alat angkut, dan tekstil.

“Jadi itu kontribusi terhadap keseluruhan sektor ekonomi secara nasional, dan ini merupakan sektor yang kontribusinya tertinggi,” ujarnya.

Dari segi tenaga kerja, Menperin menjelaskan, jumlah tenaga kerja industri terus meningkat. Tahun 2018 sebesar 17,92 persen. Sementara dari jumlah populasi industrinya, industri besar dan sedang terjadi penambahan dari 2014 ke 2017 sebesar 5.898 unit usaha.

Sedangkan populasi industri kecil meningkat dari 3,52 juta tahun 2014, menjadi 4,49 juta. “Artinya terjadi pertambahan 970 ribu di industri kecil,” jelas Menperin.

Baca Juga:  Peringati Natal, WH Group Jakarta, Digital Ministry dan Inspirasi Kristen Berbagi ke Anak Panti Asuhan

Terkait investasi, menurut Menperin, lima besar investasi di semester ini, sektornya memang sesuai dengan apa yang diprioritaskan dalam industri 4.0, yaitu makanan dan minuman sebesar Rp29,14 triliun, kimia Rp28,97 triliun, barang logam Rp18,89 triliun, alat angkut Rp5,53 triliun, tekstil/pakaian jadi Rp4,65 triliun.

Menperin juga menyampaikan, beberapa kapasitas yang sudah mulai terisi seperti industri otomotif ekspornya meningkat. “Jadi Toyota, Mitsubishi, dan Suzuki menggunakan Indonesia sebagai pabrik induk untuk mengekspor ke berbagai negara,” ucap Airlangga.

Terkait program Indonesia Sentris, yaitu pengembangan kewilayahan industri sudah dibuka berbagai kawasan industri, baik itu di kawasan Dumai, Banten, dan Kendal.

“Ini diharapkan bisa menumbuhkan kapasitas atau menumbuhkan industri-industri baru dalam wilayah pertumbuhan juga di luar Jawa,” pungkasnya. (Setkab)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PG99

PG99

PG99

PG99