Airmadidi, ManadoNews – Lembaga Penelitian dan Pagabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi (Samrat). Kegiatan ini sebagai unsur pelaksana akademik melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi di bidang Penelitian serta Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai wujud komitmen dalam melayani dan mengabdi, Senin (12/11) di Jemaat Kyrios Kawiley.
Pemberi materi dr. Herlina I. S. Wungouw, MS. App. SC, MS. Med. Edu di dampingi oleh dr.silvia Ritha Marunduh, M.Med dan dr. Damayanti pangemanan, M. KES,AIFM menjelaskan, kegiatan yang bersumber dari PNBP Unsrat 2018 ini adalah pengukuran dan penyuluhan status gizi pada anak sekolah Minggu.
“Identifikasi dini resiko penyakit jantung koroner pada anggota kolom II dan IV jemaat Kyrios Kawiley wilayah Minawerot,”ujar Wungouw.
Ditambahkan Wongouw dari hasil penelitian tersebut Faktor resiko PJK didapatkan pada lebih dari 50 persen seperti perokok berat, berat badan lebih, dan tekanan darah tinggi. Sehingga Diharapkan penyuluhan ini bisa menambah wawasan masyarakat serta pengenalan tentang faktor resiko penyakit jantung koroner,” katanya.
Menariknya, antusias peserta mempertanyakan mulai dari siapa yang bisa terkena serangan jantung, pengaruh umur sampai pada cara-cara menghindari PJKP pada jemaat Kolom 2 dan 4, tentang identifikasi dini penyakit jantung koroner..
Adapun kegiatan ini telah dilaksanakan pada 21 Juni 2018 untuk kolom II dengan kehadiran 30 orang dan 13 September 2018 untuk kolom 4, dengan kehadiran 35 orang.
Disisi lain dikatakan dr. Ronald Ottay mengenai penyuluhan gizi di kalangan anak-anak sekolah minggu, hasil penelitian ini adalah bahwa asupan makanan dan minuman dari anak-anak sangat mempengaruhi pertumbuhan mereka baik tinggi badan maupun berat badan.
“Hal itu tergambar dari 81 anak yang di periksa maka diperoleh hasil 20 % pendek , 55,5 % kurus dan 11 % melebihi berat badan yang ideal bagi seorang anak dalam pertumbuhan dan perkembangan secara normal. Sehingga dari hasil penelitian ini diperlukan secara berkelanjutan dan dilatih juga koordinator yang terlatih untuk dapat mengontrol perkembangan anak anak tersebut,” tutur Ottay.
Aso
