MITRA, ManadoNews.co.id – Tingginya frekuensi perjalanan dinas Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH, ke luar daerah pekan pekan terahir menuai tanggapan dari sejumlah elemen masyarakat.
Pasalnya, perjalanan dinas yang kerap dilakoni bupati, bahkan sampai ke luar negeri beberapa kali, dinilai mengabaikan pemerintahan dan pelayanan publik. Tak sampai disana, selang setahun 2018, certatat sudah berapa kali bupati melakukan perjalanan ke luar negeri.
Pertanyaannya?, Jika ini menggunakan anggaran negara, berapa banyak dana yang dihabiskan?. Belum lagi jika ditanya apa dampak positif yang dibawa untuk Minahasa Tenggara lewat perjalanan luar daerah Bupati, bahkan sampai luar negeri?.
Bahkan, informasi media ini menyebutkan, saat ini Bupati sedang melakukan perjalanan luar daerah.”Seharusnya, setelah dilantik, Bupati harus fokus ke pembenahan birokrasi serta pelayanan publik sesuai visi misi dari Bupati sendiri. Jika Bupati keluar keluar daerah, bagamana bisa membenahi?,” tutur Gusman Mangero, aktifis Mitra yang dikenal vokal.
Selain itu, menurut Gusman, jika berbicara tentang anggaran ke luar daerah, masih mending anggarannya dipakai untuk pembenahan layanan publik dan birokrasi dibanding digunakan untuk anggaran perjalanan luar daerah. “Sekarang yang menjadi pertannyaan, apa yang dibawah ke Minahasa Tenggara dengan perjalanan ke luar daerah dari Bupati?. Tidak ada implementasi yang prestisuis untuk Mitra,” ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas Mitra Frangky Wowor, ketika diminta informasi tentang agenda Bupati diluar daerah, dihubungi via telepon 08229009XXXX, bahkan via pesan WhatsApp, sampai berita ini diturunkan belum berkesempatan memberikan tanggapan.
(gerimokobimbing)
									












