MANADO,MANADONEWS-Kepala Staf Kodam (Kasdam) XIII/Merdeka Brigjen TNI Fajar Setyawan bertindak sebagai Inspektur upacara dengan Komandan upacara (Danup) Wadanpom Kodam XIII/Merdeka Letkol Cpm Daniel Prakoso dalam upacara militer pembukaan Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi Pom TNI tahun 2019, Jumat (8/2/2019) di lapangan upacara Kodam XIII/Merdeka.
Pada kesempatan itu Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Fajar Setyawan membacakan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa operasi Gaktib dan Yustisi merupakan salah satu upaya memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam semua angkatan.”Pada prinsipnya aparat penegak hukum harus mengetahui dan memahami hukum dan mematuhi dalam setiap pelaksanakan tugas,baik pada saat perang maupun dalam suasana damai.”ungkap Panglima TNI.
Ditambahkan, operasi Gaktib dan Yustisi tahun 2019 erat kaitannya dengan tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, yaitu persoalan penyebaran berita HOAX,serangan Cyber, provokator dan netralitas TNI dalam pemilu legislatif dan Presiden tahun 2019 mendatang.”Esensi dari Operasi ini adalah satu proses berkelanjutan dari upaya pencegahan dan penyelesaian hukum bagi prajurit TNI dan ASN TNI. “tegas Panglima TNI sambil menambahkan khusus soal Netralitas TNI pada pemilu adalah satu harga mati yang tidak bisa di tawar-tawar lagi.
Sementara itu orang no dua di Kodam XIII/Merdeka itu ketika diwawancarai Manadonews.co.id mengatakan bahwa secara umum pada tahun 2018 silam angka pelanggaran hukum masih tinggi khususnya soal pelanggaran lalu lintas dan kelengkapan kendaraan dan mangkir dari tugas,namun pelanggaran soal narkoba,senjata api dan perkelahian antara satuan cenderung menurun.”Melihat angka pelanggaran yang ada, maka komando atas memutuskan akan tetap melaksanakan Gaktip Yustisi ini.”tandas Kasdam sambil menambahkan sesuai arahan Komando atas bahwa seluruh komandan satuan mendukung dan bertanggung jawab penuh bagi kesuksesan dan kelancaran operasi rutin tahunan ini.
Adapun Kegiatan yang berlangsung selama 120 hari kedepan itu ditandai dengan pemasangan pita dan badge operasi Gaktib dan Yustisi serta melibatkan 155 personil yang terdiri dari TNI Angkatan Darat 100 orang, Angkatan Laut 30 orang dan Angkatan Udara 25 orang.(Regina.TS)