JAKARTA, Manadonews.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai pemenang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.
Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma’ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara, sedangkan perolehan suara Prabowo- Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.
Untuk jumlah pemilih yang berada di dalam atauapun luar negeri mencapai 199.987.870 orang. Sementara pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 158.012.506 orang. Dari total suara yang masuk 3.754.905 suara tidak sah sehingga jumlah suara sah sebanyak 154.257.601 suara.
Saat merespon hasil hitung cepat (quick count) pada 17 April lalu yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung paslon 01.
“Kalau saya lihat dari begitu meriahnya, mudah-mudahan tentunya saya berharap, karena saya juga mendukung beliau terus Pak Jokowi. Mudah-mudahan nanti hasil KPU, Pak Jokowi dapat meneruskan tugasnya sebagai presiden Republik Indonesia kembali,” kata Megawati.
Megawati optimis hasil hitung cepat tak akan jauh berbeda dari perhitungan hasil KPU. Ketua Umum meyakini Jokowi akan tetap melanjutkan memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan rasa syukur atas kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurut Hasto, kemenangan ini adalah kemenangan rakyat dan Pemilu hanyalah alat mencari pemimpin.
“Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin adalah Presiden dan Wapres kita semua. Pemimpin seluruh rakyat Indonesia. Pemimpin yang melekat dengan tanggung jawab bagi kemajuan seluruh negeri, seluruh warga Indonesia tanpa membeda-bedakan warga negara atas dasar pilihan politiknya, suku, agama, jenis kelamin, status sosial, karena semua warga negara adalah sama,” kata Hasto, Selasa (21/5/2019).
Menurut Hasto, PDI Perjuangan yang selama ini menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 mempercayai bahwa pilihan rakyat tersebut terjadi karena rahmat Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa dan negara Indonesia, sehingga pemilu dapat berjalan dengan baik, aman, demokratis dan damai.
“Ibu Megawati Soekarnoputri secara khusus memberikan selamat kepada Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Kepada Pak Jokowi, Beliau secara khusus berharap agar pada periode kedua ini, tidak hanya perhatian yang begitu besar bagi pembangunan manusia Indonesia yang menjadi skala prioritas utama. Ibu Megawati juga berpesan agar kekuasaaan harus sepenuhnya diabdikan bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” jelas Hasto yang juga Sekretaris TKN.
Periode kedua bagi Jokowi ini, lanjut Hasto, memberikan basis legitimasi kekuasaan yang lebih besar. Dengan dukungan lebih dari 60 persen di DPR RI, maka penerintahan lebih solid, kuat, dan efektif. Dengan kuatnya dukungan rakyat dan parlemen, maka gagasan mewujudkan Indonesia yang lebih berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan akan dapat dicapai melalui perjuangan bersama.
“Syaratnya semua bersatu dan mengelola kekuasaan negara dengan cara gotong royong,” tandas Hasto.
Dengan menjadi Presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, PDI Perjuangan meyakini bahwa kepemimpinan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin akan menempatkan konsolidasi politik nasional, dengan semangat rekonsiliasi, merangkul seluruh komponen bangsa, sesuai semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda, yang menjadi penopang utama dalam proses menuju kemerdekaan Indonesia. Indonesia adalah bangsa besar. Pemilu 2019 menunjukkan capaian peradaban demokrasi sehingga pemilu berjalan demokratis dengan partisipasi rakyat yang begitu tinggi, lebih dari 80 persen.
“Disinilah rakyat memberikan suaranya bagi kemajuan Indonesia Raya. Masyarakat yang lebih makmur dan lebih berkeadilan inilah yang dititipkan rakyat pada tanggal 17 April 2019 lalu. Selamat untuk seluruh rakyat Indonesia yang telah hadir sebagai benteng demokrasi Pancasila,” pungkas Hasto.