BOLMONG,MANADONEWS,-Mahasiswa Asal Bolaang Mongondow terpaksa mulai mencari alternatif angkutan untuk pulang ke kampung halamannya.
Pasalnya, meroketnya harga tiket pesawat menjadi penyebabnya.
Hal ini dapat di bandingkan pada tahun 2017, harga tiket pesawat Lion Air tujuan Makasar-Manado dikisaran Rp. 600 ribuan hingga Rp. 700 ribuan.
Berbeda halnya di akhir tahun 2018, harga tiket Lion Air melambung menjadi 1,3 jutaan.
Bahkan tak hanya Lion, Garuda juga di kisaran Rp 2,3 Juta dan Batik Air Rp 2,2 juta, dan Citilink Rp 1,3 juta.
Masih tingginya harga tiket membuat para perantau yang kuliah di luar daerah beralih ke transportasi lainya.
“Terpaksa ada beberapa teman saya yang ingin pulang ke Kotamobagu memilih jalur darat dan ada juga naik kapal laut,” kata Aditio Dondo, Mahsiswa Jurusan Teknik Pertambangan, di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Reza menjelaskan, keuntungan menempuh jalur darat atau naik kapal laut memang lebih murah dibandingkan naik pesawat.
Meski demikian pria berdarah Mongondow ini berharap harga tiket akan turun jelang lebaran.
“Mau naik pesawat tapi mahal,” keluhnya. (David)