MANADO,MANADONEWS.co.id-Pengusaha Batik Sizzy Matindas yang berkiprah dengan bendera bisnis “Sizzy Matindas Batik” terus membuktikan komitmennya sebagai salah satu produsen kain batik asal Sulawesi Utara.”Saya mencurahkan Talenta untuk menciptakan karya batik dengan motif potensi kekayaan seni, budaya dan alam daerah ini.”ujar Sizzy Matindas kepada media ini, Jumat (14/6/2019) di sela-sela acara HUT ke-1 Cafe Manado BeWalk di Kawasan Mega Mas Manado.
Sizzy mengatakan perayaan satu tahun cafe&Resto Manado Be’Walk ini dimanfaatkan dengan menggelar Fashion Show bekerja sama dengan STIEPAR Manado Production dan sekolah model B modeling Manado.
Dia menambahkan, dalam kegiatan fashion Show oleh 6 orang model binaan Manado B modeling itu memamerkan sedikitnya enam motif batik yakni Topeng Wolay, Cengkeh, Bia-bia, Anggrek Pinus, Pohon Kelapa dan motif Mangguni.”Motif Topeng Wolay merupakan motif terbaru karya Sizzy Matindas Batik.”katanya sambil menjelaskan make up para model ditangani Christi Lintang Make Artis.
Sizzy menjelaskan, bahwa cerita sejarah Topeng Wolay adalah peninggalan budaya dan seni tradisi masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan Minsel, Po’opoh.”Bagi yang mengenakan produk Topeng Wolay secara tidak langsung telah menjadi Duta wisata Sulut.”ungkap bisnis women yang energik dan fotogenik itu.
Menurut Sizzy, menekuni bisnis batiknya, selain merupakan media untuk mencurahkan hobby merancang motif batik, juga bentuk komitmennya untuk mengangkat potensi seni, budaya dan kekayaan alam bumi nyiur melambai tempat ia lahir dan di besarkan.”Disamping menarik untuk di jadikan motif batik, tradisi topeng Wolay belum banyak di ketahui orang termasuk warga Sulut sendiri.”tandas Sizzy sambil menambahkan lewat karya dan bisnis galery seni batik yang ditekuninya,dia ingin berkontribusi untuk lebih memperkenalkan potensi seni, budaya,kekayaan alam dan Pariwisata Sulut secara luas.
Karya terbaru dari Sizzy Matindas Batik khususnya motif Topeng Wolay banyak mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarat di Sulut salah satunya adalah Ferry Sangian.
Menurut Ferry Sangian yang disampaikan langsung ke sang desainer Sizzy Matindas bahwa sangat menyambut positif cerita budaya masyarakat Minsel pada jaman dulu dijadikan motif batik,dimana kata Ferry Sangian dengan jaringan bisnis batik Sizzy Matindas hampir diseluruh Indonesia bahkan keluar negeri, secara tidak langsung publik akan tertantang untuk mengetahui tentang patung Wolay.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen Owner Sizzy Matindas Batik yang telah mengangkat salah satu kekayaan budaya rakyat Minahasa Selatan pada masa lampau.”tegas Ferry sambil berharap agar jejak Sizzy Matindas menjadi inspirasi dan motivasi dalam pembangunan dalam mempromosikan potensi seni budaya dan Pariwiasa Sulut.
Penampilan 6 orang model binaan Manado ‘B modeling yang tampil menawan menggenakan 6 karya terbaru Sizzy Matindas Batik ini, mendapat respon dan aplaus dari para chef anggota Indonesian Chief Asosiation(ICA) yang saat bersama maksanakan deklarasi sejumlah kepengurusan ICA Kota Bitung,Tomohon,Minsel dan Minahasa Utara.(Nando)