Berita UtamaTotabuan

Tinggalkan Tuhan Itu Berbahaya, Berikut Kesaksian dan Khotbah Pdt Asal Mariri Lama

×

Tinggalkan Tuhan Itu Berbahaya, Berikut Kesaksian dan Khotbah Pdt Asal Mariri Lama

Sebarkan artikel ini

BOLMOBG,MANADONEWS,-Pendeta Joly Manansal menyampaikan kebenaran Firman Tuhan di Gereja GPdI Mariri Baru, Minggu, (15/9/2019).

Sebelum menyampaikan Khotbahnya Pendeta Joly Manansal memperkenalkan dirinya dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan yang ia alami.

MANTOS MANTOS

Pendeta asal desa maririlama itu menceritakan tentang dirinya yang hampir mati karena meninggalkan Tuhan.

“Tiga kali saya meninggalkan Tuhan, ketiga kalinya saya hampir mati,” ungkapnya.

Pendeta manansal menceritakan tahun 1999 dirinya pergi merantau ke Surabaya, disana ia kemudian menjalankan usaha sebagai penjual nasi goreng dan memiliki 4 orang karyawan namun akhirnya ia ditangkap Tuhan dan kemudian ia meninggalkan semuanya dan memilih untuk menjadi seorang hamba Tuhan.

Ia kemudian menjadi seorang gembala di daerah sumatera. Disana ia kemudian melayani pekerjaan Tuhan.

Daerah dimana ia ditempatkan untuk melayani merupakan daerah yang mayoritas muslim, meski demikian ia mengaku banyak tetangganya yang muslim membantu untuk mendirikan rumah ibadah serta menjadi koki saat melaksanakan acara natal di tempat ia melayani tersebut.

Pendeta manansal menceritakan ada seorang ibu yang masuk ke gerejanya dan beribadah. Seorang ibu ini kemudian mengatakan bahwa saat ia masuk di gereja GPdI ia sama seperti melihat sorga.

“Saya seperti melihat sorga di GPdI,” aku seorang ibu kepada Pendeta Manansal.

Pendeta Joly Manansal mengungkapkan selama sepuluh tahun ia melayani di Palembang ia banyak mengalami pertolongan Tuhan.

Baca Juga:  Kasus Gagal Bayar Rp1,4 Miliar Jadi Pintu Masuk Dugaan Korupsi APBD Talaud

Usai menceritakan pertolongan Tuhan yang ia alami selama dalam pelayanannya di Palembang, pendeta manansal kemudian menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dalam kitab Hosea 6:6, Yohanes 15:4, dan 1 Korintus 8:3.

Pendeta Joly Manansal kemudian menjelaskan sebagai orang Kristen haruslah mengenal Tuhan secara pribadi.

“Banyak orang mengatakan saya orang Kristen tetapi banyak orang Kristen belum mengenal Tuhan secara pribadi,” tuturnya.

Ia mengungkapkan Tuhan itu adalah Allah yang baik tetapi seringkali kita sebagai manusia yang tidak baik sama Tuhan dan seringkali menyakiti hati Tuhan.

Pendeta manansal mengatakan ada banyak orang Kristen yang belum melakukan firman tetapi sudah banyak meminta kepada Tuhan.

“Ketika kita setia dan melakukan Firman Tuhan tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Firman Tuhan katakan ia akan mengangkat anak Tuhan menjadi kepala bukan ekor, yang menjadi ekor itu adalah orang orang yang tidak setia sama Tuhan,” jelasnya.

Selanjutnya ia mengatakan pengenalan akan Tuhan bukan sekedar tahu bahwa Yesus adalah sang juruselamat.

Karena mengasihi Tuhan bukan hanya sekedar mengatakan aku mengasihi Tuhan, tetapi ketika ada jam ibadah kita tidak datang dirumahnya Tuhan sehingga tidak nampak dalam prilakunya bahwa ia mengasihi Tuhan.

Baca Juga:  Jawaban Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele Terkait Pemberitaan Dugaan Penyimpangan dan Penyalagunaan Wewenang

“Bagaimana kita mengatakan kita mengasihi Tuhan kalau kita tidak mengenal pribadinya Tuhan,” katanya.

Ia menuturkan pengenalan Tuhan ibarat seorang suami yang mengenal pribadi istrinya dan istri mengenal pribadi suaminya, sehingga ia tahu  apa yang disukai istri atau suaminya dan apa yang dibencinya.

“Begitu juga dengan Tuhan kita harus tahu apa yang disukai oleh Tuhan dan apa yang dibenci oleh Tuhan dan bukan hanya sekedar tahu saja tetapi kita harus melakukan sesuai dengan apa yang Tuhan mau,” tuturnya.

Sewaktu dalam pelayanannya di Palembang, Pendeta Manansal menceritakan ada seorang ibu, yang sakit sakitan kemudian seorang ibu tersebut meminta untuk didoakan setelah di doakan kemudian ibu tersebut sembuh tetapi setelah sudah sembuh ia kemudian tak datang lagi beribadah.

“Kadang kita melupakan kebaikan Tuhan dan menyakiti hati Tuhan,” ungkapnya.

Ia juga mengajak umat Tuhan untuk setia kepada Tuhan.

Menurutnya masalah persembahan tidak jadi ukuran untuk seorang umat Tuhan datang kepada Tuhan.

“Kalau memang kita benar benar tidak ada persembahan, tetaplah datang dirumah Tuhan. Jangan persembahan itu menjadi penghambat untuk kita tidak datang bersekutu dengan Tuhan,” tuturnya. (David Olad)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *