TOMOHON,Manadonews.co.id-.Pergelaran Musik Kolintang Malam Penganugerahan menjadi puncak Pesta Kolintang Tomohon Platform Indonesiana.
Acara ini sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan, ditutup Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, Jumat (25/10) di ABI Convention & Hall Tomohon.
Proses acara berjalan meriah dengan dipergelarkan semua penampilan musik kolintang yang berkolaborasi dengan sekian bidang seni lain.
Pegelaran musik kolintang ini menampilkan musik Kolintang Klasik, Kolintang Melulu, kolaborasi Kolintang dengan Tarian Kabasaran dan kolaborasi Kolintang dengan Ma’zani.
Malam itu juga menampilkan musik Kolintang berkolaborasi dengan Tarian Maengket, kolaborasi Kolintang-Paduan Suara, kolaborasi Kolintang dengan Musik Bambu Klarinet serta kolaborasi musik Kolintang dengan Orkestra.
Wali Kota Eman dalam sambutannya mengatakan, Tomohon menjadi daerah pertama di Sulut yang menghelat Platform Indonesiana. “Ada 16 Platform Indonesiana diselenggarakan. Tomohon salah satu daerah di Indonesia yang dipercayakan,” kata Eman.
Lewat kegiatan ini Eman mengaku pihaknya berkomitmen menjadikan kolintang sebagai jati diri masyarakat Sulut, khususnya Kota Tomohon.
“Kami akan terus mengangkat Kolintang menjadi jati diri masyarakat. Serta mendorong Kolintang ke UNSECO PBB untuk ditetapkan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” ujarnya.
Kata Eman, pemerintah sangat berharap masyarakat terus mengembangkan kreasi melalui prestasi seni. “Sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya daerah untuk memperkokoh jati diri,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Tomohon ini mengapresiasi kepada pihak Kemendikbud serta panitia pelaksana.
“Penghargaan tinggi juga kepada panitia yang telah melaksanakan kegiatan sehingga berlangsung sebagaimana diharapkan. Kedepan, harus lebih baik lagi dengan beragam budaya. Untuk membawa Tomohon menuju kota pariwisata dunia,” tandasnya.
Diketahui, Pesta Kolintang Tomohon Platform Indonesiana dihelat sejak Senin (21/10) lewat Parade Budaya. Ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi kreasi semua penggiat musik kolintang. Juga bagi sekolah-sekolah atau perusahaan swasta termasuk badan usaha milik daerah atau bahkan badan usaha milik negara.
Sebelumnya kegiatan ini diawali Workshop Ragam Hias bagi para pengrajin dan pelatih kolintang. Pelatihan ini bertujuan memberi kesempatan bagi para pengrajin musik kolintang untuk mengkreasikan karya alat musik kolintangnya supaya bisa dipamerkan dalam berbagai pemberdayaan para pengrajin musik kolintang.
Ada juga Pameran Budaya, dengan menampilkan berbagai visual situs-situs cagar budaya dan pagelaran seni budaya lokal dan nasional dari sanggar-sanggar dan komunitas budaya. Serta potensi daerah. Kegiatan ini bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo.
Berikutnya, Bazar Kuliner guna memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjajakan kekhasasn kulinernya.
Selanjutnya Pemutaran Film Dokumenter. Tujuannya membuka pemahaman masyarakat tentang sejarah musik kolintang sejak awal tumbuh dan berkembangnya sampai saat ini.
Sesuai dengan tema Platform Indonesiana, ada pula Maestro Mengajar. Ya, pelatihan tentang musik kolintang. Dengan tajuk ini, para pelatih yang kapasitas dan kapabilitasnya sudah mumpuni, akan diberikan kesempatan untuk mengajar bagaimana bermain musik kolintang kepada masyarakat. Kegiatan ini juga berjenjang, dari kategori sekolah sampai para pelatih muda.
Tak ketinggalan, Lomba Musik Kolintang.
Jenis dan kategori Lomba Musik Kolintang yang dipertandingkan dalam kegiatan ini masing-masing, Lomba Musik Kolintang Tingkat SD, Lomba Musik Kolintang Tingkat SMP, Lomba Musik Kolintang Tingkat SMA, Lomba Musik Kolintang Tingkat Umum, Lomba Musik Kolintang Tingkat Wanita Dewasa serta Lomba Musik Kolintang Tingkat Senior.
Di samping itu, ada Penanaman Pohon. Hubungannya, sebagai dampak dari ketersediaan bahan baku alat musik kolintang, dilakukan penanaman pohon di Kawasan hutan kota Tomohon. Tujuannya tentu, penyediaan cadangan bahan baku pembuatan alat musik kolintang.
(Youngky)












