SULUT,Manadonews.co.id-.Upaya Dinas Perkebunan (Disbun) Sulawesi Utara (Sulut) untuk mendorong petani mengoptimalkan turunan dari komoditi kelapa, mendapat support dari petani.
Hal ini seperti diungkapkan salah satu petani yang berasal dari Tondano Minahasa, yakni Hengky Inkiriwang. Menurutnya, petani jangan terfokus dengan kopra, karena masih banyak yang bisa dioptimalkan dari turunan kelapa seperti minyak kelapa, serabut, arang tempurung dan air kelapa.
“Turunan ini harusnya digenjot untuk dilakukan petani guna peningkatan ekonomi,” kata Inkiriwang saat Forum Group Discussion terkait Sektor Perkebunan di Kantor Gubernur Sulut, Jumat (15/11/2019)
Ditambahkannya, kesejahteraan masyarakat petani bukan saja dari kelapa, tetapi bisa juga dari hasil kebun lainnya, antara lain pala, cengkeh, jagung, cabai dan pepaya.
“Optimalkan juga komoditi-komoditi ini,” jelasnya.
Ia bahkan memberi pengalaman, bahwa dirinya saja masih aktif di kebun walau sudah umur 80 tahun lebih.
“Jangan hilangkan jiwa berkebun. Saat ini saja masih banyak lahan tidur. Jadi petani itu harus kerja keras,” pungkasnya.
Senada, Irawan petani dari Bolmong menambahkan hasil pertanian harus dijaga kuantitasnya. Selain itu, butuh keterlibatan semua stakeholder untuk membuka produk lain dari turunan kelapa.
Irawan pun berharap kedepan ada pengorganisasian petani serta sekolah bidang perkebunan, khususnya di sektor komoditi bagi petani milenial.
“Yah, agar supaya edukasi yang harus ditekankan. Paling penting juga payung hukum bagi petani. Sebab, mereka butuh legalitas dari pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disbun Sulut Refly Ngantung meminta para petani lebih mengoptimalkan turunan kelapa.
“Turunan kelapa dioptimalkan, agar bukan mencari lapangan kerja, tapi kita menciptakan lapangan kerja,” tuturnya.
“Tak hanya itu, dibawah kelapa juga bisa ditanam jagung, pisang, cabe dan komoditi lain. Kita harus terus berinovasi,” tutupnya.
(Stvn)