
Tombulu, Manadonews.co.id – Perayaan Natal bukan sesuatu yang asing, bukan hari yang baru untuk dirayakan. Perayaan Natal harus memberi makna baik, hidup dibaharui, semakin mengasihi Tuhan dan sesama.
Demikian khotbah Guru Agama (GA) Fenny Mamuaja, S.PAK, saat memimpin
ibadah minggu advent kedua, 8 Desember 2019, jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan alkitab, Maleakhi 3: 1-12 dengan judul ‘Tuhan datang untuk menghukum’ dan ‘Pembayaran persembahan persepuluhan menyenangkan hati Allah’.
“Belajar dari pengalaman yang memberkati boleh diulang-ulang, namun pengalaman yang tidak baik harus ditinggalkan,” jelas GA Fenny Mamuaja.
GA Fenny Mamuaja mengajak jemaat untuk menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran agar umat Tuhan dapat menjalani dan menikmati hidup.
“Pengalaman 70 tahun umat Israel dalam pembuangan di Babel. Namun setelah kembali mereka tidak hidup kudus, tidak beribadah kepada Tuhan,” tukas GA Fenny Mamuaja.
Menurut GA Fenny Mamuaja, penyembahan yang dilakukan orang Israel tidak memuliakan Tuhan, masih dipengaruhi sihir. Tidak peduli pada orang-orang upahan, orang miskin dan yatim piatu. Kehidupan orang Israel rusak karena perilaku mereka sendiri.
“Nabi Maleakhi tampil mengingatkan umat Israel, memulihkan dan mengembalikan kehidupan mereka kepada Tuhan,” tutur GA Fenny Mamuaja.
Lanjut GA Fenny Mamuaja, jangan pernah katakan tidak harus beribadah asalkan tidak berbuat kejahatan. Firman Tuhan menyerukan agar umat Tuhan beribadah.
Firman Tuhan menyerukan umat kembali kepada Tuhan. Rayakan Natal dengan cara meninggalkan kebiasaan buruk dan perbuatan jahat.
“Nabi Maleakhi mengajarkan umat Tuhan berbuat baik dan memberi yang terbaik kepada Tuhan karena Tuhan telah lebih dulu memberi yang terbaik bagi umatNya,” pungkas GA Fenny Mamuaja.
(YerryPalohoon)