
Tombulu, Manadonews.co.id – Injil Lukas ditulis dokter Lukas. Dokter Lukas hidup pada zaman orang-orang menganggap hina kaum lemah seperti orang miskin.
Demikian khotbah Guru Agama (GA) Fenny Mamuaja, S.PAK, saat memimpin ibadah Minggu (19/1/2020) pagi di jemaat GMIM Alfa Omega Rumengkor.
Pembacaan alkitab, Lukas 13: 22-30 dengan judul “Siapa yang diselamatkan”.
“Ada klaim dari orang-orang Yahudi ketika itu bahwa orang-orang miskin tidak layak mendapatkan keselamatan,” jelas GA Fenny Mamuaja.
Nyata, orang Yahudi datang kepada Yesus Kristus menyampaikan pertanyaan seperti pada pembacaan alkitab.
“Mereka beranggapan bahwa keselamatan hanya akan diperoleh oleh kelompok mereka,” ujar GA Fenny Mamuaja.
Yesus menjawab bahwa untuk masuk surga butuh perjuangan. Di pembacaan alkitab ini umat Tuhan menerima pengajaran tentang pintu surga.
“Mendapatkan keselamatan butuh perjuangan keras untuk melewati pintu yang sempit,” tandas GA Mamuaja.
Yesus menggambarkan banyak orang terdahulu menjadi terakhir, sebaliknya yang terakhir menjadi terdahulu.
“Bukan seberapa lama menjadi orang percaya. Paling utama berupaya memelihara iman untuk menikmati kehidupan kekal bersama Kristus,” kata GA Mamuaja.
Kenyataan, banyak orang ingin diselamatkan tapi tidak berupaya melaksanakan firman Tuhan berdasarkan kasih Kristus.
“Keselamatan bukan seperti barang, suka pakai maka dipakai atau hanya dipakai selama barang masih bagus. Keselamatan hanya diperoleh melalui Yesus Kristus,” pungkas GA Fenny Mamuaja pada ibadah yang ikut mengagendakan pelantikan Panitia Pengadaan Lahan dan Pembangunan Aula GMIM Alfa Omega Rumengkor yang diketuai tokoh gereja Pondaag Daniel Lumi.
Ibadah dihadiri Pdt. Veronika Sendow, S.Teol, Pdt. Hana Tamunu, S.Th, orientator Eunike Sumenge, S.Th, Wakil Ketua BPMJ, Pnt. Joppie Warbung, Sekretaris Pnt. Drs. Dolvie Palit, Bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan, Pelsus dan Jemaat Kolom 1 hingga 14.
(YerryPalohoon)