Berita TerbaruBerita UtamaMinutSulawesi Utara

Calon Bagi-bagi Uang ‘Beli’ Suara tidak Berintegritas, Berpotensi Besar Lakukan Korupsi jika Memimpin

×

Calon Bagi-bagi Uang ‘Beli’ Suara tidak Berintegritas, Berpotensi Besar Lakukan Korupsi jika Memimpin

Sebarkan artikel ini
Aksi bagi uang salah-satu kepala daerah yang juga bakal calon Pilkada di samping taman SBY Minut pintu menuju tol Manado-Bitung beberapa waktu lalu


Manado – Pilkada serentak 9 Desember 2020 diharapkan tidak hanya sukses penyelenggaraan namun lebih dari itu Pilkada harus menghasilkan pemimpin baik, bertanggung-jawab dan berintegritas.

Namun, money politics atau politik uang masih menjadi momok nomor satu perusak demokrasi di Indonesia.

MANTOS MANTOS

Pemerhati masyarakat, Ventje Bilusajang, mengingatkan kepada bakal calon kontestan Pilkada di Provinsi Sulawesi Utara tidak menggunakan ‘cara-cara kotor’ untuk mempengaruhi masyarakat sebagai pemilih.

“Contoh, politik uang yang dilakukan salah-satu bakal calon Pilkada sangat tidak beretika dan tidak bermartabat,” jelas Ventje Bilusajang kepada wartawan Manadonews.co.id, Rabu (17/6/2020) sore.

Ventje Bilusajang meyakini motif pemberian uang langsung dari bakal calon Pilkada kepada masyarakat meskipun dengan embel-embel kegiatan sosial termasuk di masa pandemi Covid-19 sangat jelas bermotif ‘beli’ suara.

Baca Juga:  Aktivis Apresiasi Kinerja AA-RS Namun Tetap Ingatkan Soal-soal Ini

“Kita semua tahu motif pemberian uang menjelang Pilkada jelas sekali untuk membeli suara. Kalau benar pemberian itu tulus, kenapa tidak diberikan bukan pada momentum Pilkada? tanya Bilusajang.

Sehingga, dengan tegas Bilusajang mengajak kepada masyarakat tidak memilih bakal calon yang secara terang-terangan membagikan uang di jalan umum, lorong-lorong, bahkan hingga ke desa-desa.

“Bukan rahasia lagi, ada oknum bakal calon yang membagikan uang secara massif kepada masyarakat secara langsung atau melalui tim sukses. Jika hanya karena uang kita memilih yang bersangkutan, coba hitung pemberian 200 ribu misalnya, dibagi 5 tahun alias 1.825 hari, hasilnya hanya sekian pera (nominal rupiah terkecil menurut orang Manado). Artinya, suara kita hanya dihargai sekian pera per hari,” tukas dia.

Baca Juga:  Mutasi Kodam XIII/Merdeka: Dankikav 10/MSC Beralih Tongkat Komando

Jurnalis senior ini juga menambahkan, bakal calon yang menggunakan politik uang sebagai senjata memenangkan Pilkada, berpotensi besar melakukan korupsi dan tidak melakukan pembangunan di daerah yang dia pimpin.

“Sudah banyak bukti di daerah lain, banyak kepala daerah terjerat hukum ditangkap KPK atau Kejaksaan karena korupsi anggaran pembangunan, itu diawali dengan politik uang saat Pilkada. Sehingga, tidak ada kata lain bagi masyarakat untuk satukan tekad, lawan politik uang!” pungkas Bilusajang.

(YerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600
Berita Terbaru

Manadonews.co.id – Pelantikan dan pengucapan janji pimpinan anggota DPRD Sulut dari Partai Demokrat ditunda. Sebelumnya diagendakan pelantikan wakil ketua DPRD Royke Anter menggantikan Billy Lombok sisa masa jabatan 2024-2029 dalam…

Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID- Dalam rangka meningkatkan ketangkasan dan keterampilan prajurit, Kompi Kaveleri (Kikav) 10/Manguni Setia Cakti mengikuti lomba ketangkasan merayap, Selasa (29/4/2025). Kegiatan yang dipusatkan di lapangan Makodam XIII/Merdeka ini dipimpin langsung…