Memilih Pemimpin Belajar dari Nabi Musa

Tombulu, Manadonews.co.id – Pdt. Veronica Sendow, S.Teol, mengatakan di masa pandemi Covid-19 tidak mengurangi pemberian diri jemaat bersekutu di rumah Tuhan.

Demikian dijelaskan Pdt. Veronica Sendow ketika memimpin ibadah Minggu (30/8/2020) pagi, di jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor yang juga disiarkan langsung melalui live streaming Facebook.

Bacaan Lainnya

“Kehadiran kita sudah mewakili seluruh jemaat dari Kolom 1 sampai 14,” jelas Pendeta Veronica.

Ibadah menggunakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Jemaat yang datang beribadah wajib menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan uji suhu tubuh sebelum masuk gedung gereja, duduk jaga jarak dan kembali cuci tangan selesai ibadah .

Pembacaan Alkitab dalam Ulangan 1: 9-18, dengan judul “Riwayat pengangkatan hakim-hakim”, menceritakan tentang nabi Musa yang butuh pemimpin baik dan berintegritas ternyata tidaklah mudah.

Baca Juga:  Pantau Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2, Max Lomban Ukui Belum Lihat Masalah Berarti

“Musa mulai kewalahan memiliki tanggung jawab kepemimpinan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Israel,” tutur Pendeta Veronica.

Musa butuh bantuan orang-orang dapat dipercaya. Musa meminta kepada 12 suku Israel ajukan orang-orang sesuai kriteria yaitu orang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman.

“Musa berharap orang-orang tersebut dapat menjadi pemimpin yang baik sesuai tugas dan tanggungjawab. Musa butuh figur-figur yang berintegritas untuk mengadili perkara dengan baik dan netral, tidak memihak,” tukas Pendeta Veronica.

Pilih pemimpin jangan berdasarkan perasaan suka atau tidak suka. Bukan pula karena kekayaan atau ketenaran. Tapi, pilihlah pemimpin yang takut Tuhan.

Siapapun yang dipercayakan jadi pemimpin harus jadi panutan dan teladan, sebagai pemimpin gereja, masyarakat dan pemimpin pemerintahan.

“Siapapun orang Kristen yang dipercayakan Tuhan menjadi pemimpin jadilah pemimpin yang baik, bijaksana dan berintegritas,” terang Pendeta Veronica.

Lanjut Pendeta Veronica, Musa adalah seorang nabi yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah.

Tugas Musa sebagai nabi dan gembala sangat berat. Sebagai pemimpin hebat tapi Musa tidak malu mengungkapkan bahwa dia butuh bantuan orang lain melaksanakan tugas yang diembankan.

Baca Juga:  Khotbah Pendeta Jeffrey Kalangi dan Sambutan Wakil Bupati Robby Dondokambey di HUT ke 139 GMIM Alfa-Omega Rumengkor

“Musa tidak memikul sendiri tanggung jawab yang berat memimpin umat Israel. Musa memahami bahwa tugas memimpin adalah tanggungjawab bersama,” tutur Pendeta Veronica.

Umat Tuhan juga demikian. Setiap program pelayanan dilakukan secara bersama-sama.
Salah-satunya, jemaat berempati dalam kehidupan keluarga yang terjangkit virus Covid-19.

“Diwujudnyatakan dalam bentuk pemberian bantuan kepada keluarga. Hiduplah untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kesadaran dalam diri memanfaatkan waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan berkontribusi positif dalam kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat,” pungkas Pendeta Veronica.

Hadir beribadah di gedung gereja, Ketua BPMJ Pdt. Welly Pudihang, S.Th, Guru Agama Fenny Mamuaja, S.PAK, Sekretaris BPMJ Pnt. Drs. Dolvie Palit, Bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan, Pelsus dan jemaat Kolom 1 sampai 14. (YerryPalohoon)


Pos terkait