Manado – Pilkada Sulut 2020 hampir pasti hanya akan diikuti tiga pasang calon (Paslon).
Terakhir, Vonnie Anneke Panambunan (VAP) yang sebelumnya telah mengantongi surat rekomendasi Partai Nasdem akhirnya menemukan ‘jodoh’ yakni Pdt. Dr. Hendry Runtuwene, S.Th, M.Si.
Peresmian pasangan Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene disingkat PAR berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 292-Kpts/DPP-NasDem/IX/2020, tertanggal 2 September 2020, yang ditandatangani Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen Johnny G. Plate.
Sebelumnya, PDI Perjuangan telah menetapkan pasangan petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK), serta koalisi Partai Golkar dan PAN mengusung Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Landjar.
Dosen politik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Ferry Daud Liando, menilai masing-masing pasangan calon memiliki peluang.
Namun peluang Paslon akan maksimal jika memenuhi beberapa faktor yakni kelembagaan tim sukses dan tim pemenangan harus kuat.
“Nama-nama besar dan berpengaruh harus dirangkul. Sebab kesenangan masyarakat terhadap tim sukses akan sangat mempengaruhi sikap seseorang dalam memilih pasangan calon,” jelas Ferry Liando kepada wartawan Manadonews.co.id di Manado, Kamis (3/9/2020).
Faktor lainnya, menurut Ferry Liando, konsolidasi Parpol-parpol pendukung perlu ditata dengan baik. Perlu ada kewajiban masing Parpol untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu terutama dalam menyasar pemilih beraliran.
Jangan sampai Parpol pendukung itu hanya pajangan atau sekedar kebutuhan administrasi saja. Parpol tidak boleh hanya setor logo Parpol sebagai tanda pendukung calon tentu. Perlu kontribusi atau kerja nyata.
“Perlu strategi khusus bagi masing-masing calon untuk mendekati komunitas tertentu. Hingga saat ini praktis belum ada representasi, Katolik, Konghucu, Advent dan Nusa Utara sebagai bagian dari pasangan calon. Komunitas-komunitas ini akan menjadi rebutan. Pasangan mana yang mampu mendapatakan simpati maka peluangnya akan semakin besar,” pungkas Ferry Liando. (YerryPalohoon)
