BOLMONG,MANADONEWS.CO.ID,-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bolmong terus melakukan pengawalan terkait program apa yang akan dilaksanakan desa terkait penanganan stunting.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kepala DPMD Bolmong Ahmad Yani Damopolii, saat berada di ruang kerjanya Selasa (13/10/2020).
Saat ini telah diluncurkan aplikasi e-HDW. Aplikasi ini adalah aplikasi untuk memastikan layanan intervensi gizi masyarakat berupa stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
“Pelaporan stunting ini penting bagi setiap Desa, karena dengan pelaporan tersebut maka pencairan Dana Desa bisa terealisasi. Dari 200 desa semua melaksanakan tetapi ada 19 desa locus yang menjadi prioritas penanganan stunting,” ungkap Damopolii.
Sementara itu menurut Sekretaris DPMD Deysyelin Wongkar mengatakan, anggaran honor untuk Kader Pembangunan Desa (KPM) sebesar 500 ribu perbulan. KPM ini bertugas untuk menganangani masalah stunting.
“Setiap desa dianggarkan honor 500 ribu perbulan, untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang menangani masalah stanting. Semua desa melaksanakan ini tetapi prioritas hanya 19 desa locus. Hal ini disebabkan adanya temuan stunting dari dinas kesehatan di 19 desa ini,” terangnya.
Wongkar juga menghimbau kepada setiap kepala desa untuk melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan agar tidak tumpang tindih program dan anggaran.
Berikut 19 Desa yang menjadi Prioritas Penanganan Stunting:
- Desa Mengkang
- 2. Desa Mopusi
- Desa Doloduo Tiga
- Desa Tumokang Timur
- Desa Totabuan
- Desa Matayangan
- Desa Tanoyan Selatan
- Desa Doloduo Dua
- Desa Kopandakan Dua
- Desa Amertha Sari
- Desa Matali Baru
- Desa Bakan
- Desa Tanoyan Utara
- Desa Tonom
- Desa Domisil Moonow
- Desa Solog
- Desa Solimandungan satu
- Desa Lolayan
- Desa Mopuya Utara Dua
(David)