SULUT,Manadonews.co.id-.Sekprov Sulut Edwin Silangen menghadiri rilis “Data Sensus Penduduk (SP) 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020” oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Kantor Gubernur Sulut, Kamis (21/1/2021).
Sensus Penduduk 2020 ini adalah Sensus Penduduk pertama yang memanfaatkan data administrasi kependudukan (Adminduk) dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri sebagai data dasarnya. Tujuannya tentu saja, Menuju Satu Data Kependudukan.
Pada kesempatan itu, Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori menyatakan jumlah penduduk Indonesia Semester II 2020, yang telah diintegrasikan dengan data hasil sensus penduduk berjumlah 271.349.889 jiwa.
Kemudian dari jumlah tersebut, jumlah penduduk perempuan mencapai 134.229.988 jiwa sedangkan penduduk laki-laki berjumlah 137.119.901 jiwa, serta ada 86.437.053 kartu keluarga.
Hasil data tersebut juga berdasarkan sebaran penduduk, yakni Pulau Jawa menduduki posisi teratas dengan jumlah penduduk yang paling banyak yakni 55,94 persen.
Kemudian diikuti Sumatera 21,73 persen, Sulawesi 7,43 persen, Kalimantan 6,13 persen, Bali dan Nusa Tenggara 5,57 persen, Papua 2,02 persen, dan Maluku 1,17 persen.
Secara rinci, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak yakni 47,1 juta jiwa, diikuti Jawa Timur dengan 41,04 juta jiwa, Jawa Tengah 37,10 juta jiwa, Sumatera Utara 15,14 juta jiwa, dan Banten 11,64 juta jiwa.
Kemudian lima provinsi dengan penduduk terendah yakni Kalimatan Utara (0,68 juta jiwa), Papua Barat (1,15 juta jiwa), Gorontalo (1,19 juta jiwa), Maluku Utara (1,30 juta jiwa), dan Kepulauan Bangka Belitung (1,43 juta jiwa).
Sementara itu berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang dilakukan BPS hingga September 2020, jumlah penduduk Indonesia tercatat mencapai 270.203.911 jiwa.
Adapun jumlah penduduk Sulut berdasarkan data SP2020 pada September 2020 sebanyak 2,62 juta jiwa. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Sulut terus mengalami peningkatan. Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP201O memperlihatkan penambahan Jumlah penduduk sebanyak 351 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 35 ribu setiap tahun.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan jumlah penduduk Indonesia hasil SP2020 diperoleh melalui proses panjang dari hasil Sensus Penduduk Online, pendataan di lapangan yang kemudian disinkronisasi dengan data Adminduk.
Jadi dengan demikian, data hasil Sensus Penduduk 2020 dan data Adminduk kini sudah menyatu.
“Melalui proses sinkronisasi dan juga menggunakan input data dari Sensus Penduduk 2020, maka jumlah penduduk dari Adminduk pada Desember 2020 adalah 271,35 juta jiwa,” kata Suhariyanto.
Ia juga mengatakan jumlah penduduk hasil SP2020 merujuk pada September 2020, sementara data Adminduk mengacu pada Desember 2020.
Suhariyanto mengatakan kenaikan jumlah penduduk yang tercatat itu terjadi karena adanya kenaikan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,14 persen, dari bulan September ke Desember 2020.
Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun.
“Jika dibandingkan dengan sensus penduduk terdahulu kita bisa lihat bahwa jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan,” ujarnya.
(*/stvn)