Jakarta – The Group of Twenty atau G20 merupakan forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan 1 organisasi internasional yaitu Europe Union (EU).
Forum ini pertama kali diadakan pada 1999, awalnya hanya pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk membahas respon krisis keuangan Asia 1997-1998. Selanjutnya, pada 2008, forum ini ditingkatkan pada level pemimpin/kepala negara-negara G20 untuk merespon krisis finansial 2008.
Di 2022 mendatang, pemerintah Indonesia secara resmi akan menjadi Ketua/Presidensi G20 sekaligus menjadi tuan rumah bagi pertemuan kepala negara G20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi/KTT G20.
Pesan tertulis diterima wartawan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rabu (3/2/2021), persiapan Presidensi G20 Indonesia dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku koordinator Sherpa Track G20, serta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia selaku koordinator Finance Track G20.
Sherpa Track terdiri dari sekitar 13 Kementerian/Lembaga terkait yang menjadi focal point dalam 12 working group G20, salah satunya Kementerian PPN/Bappenas sebagai focal point Pemerintah Indonesia dalam Development Working Group (DWG) G20.
Presidensi G20 Indonesia pada 2022 mendatang akan mengambil tema besar dengan tiga kata kunci, yaitu: Resilience, Inclusive dan Sustainability.
Sebagai focal point Pemerintah RI dalam G20 Development Working Group (DWG), Kementerian PPN/Bappenas akan menjadi Chair pada forum DWG tersebut dan memiliki kewenangan untuk menentukan isu prioritas pembangunan yang akan dibahas dalam working group selama Presidensi G20 Indonesia 2022.
Berdasarkan hasil kajian sementara yang telah dilakukan pada 2020, setelah melakukan konsolidasi internal Bappenas, serta koordinasi dengan chair G20 DWG Presidensi tahun ini dan sebelumnya (Italia dan Saudi Arabia), terdapat 4 nilai utama yang dapat dipenuhi dalam isu prioritas DWG, antara lain: (1) Transformasi ekonomi; (2) Pembangunan inklusif dan berkelanjutan (SDGs); (3) Ketahanan atau resilience dan (4) Multilateralisme.
Selain hal tersebut, Bappenas menyampaikan 4 usulan untuk rekomendasi agenda prioritas. Agenda merupakan turunan dari dimensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang mendukung pencapaian SDGs diintregasikan dengan 4 nilai di atas, yaitu: (1) Optimasi sumber daya ekonomi untuk SDGs pembiayaan inovatif; (2) Peningkatan daya saing dan ketahanan negara; (3) Pembiayaan pembangunan inovatif; dan (4) Kolaborasi multi-stakeholders.
Semoga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan diselenggarakan pada 2022 mendatang di Indonesia dapat meningkatkan kerjasama dan solidaritas internasional dalam memerangi Covid-19 dan meningkatkan pemulihan ekonomi.
(JerryPalohoon)