Manado, MANADONEWS –
Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menggelar Pasar Lelang Komoditas Argo (PLKA). Dalam PLKA, petani dapat bertransaksi langsung dengan pembeli tangan pertama maupun pengekspor.
Dengan demikian memungkinkan harga produk pertanian dibeli lebih tinggi ketimbang pasaran lainnya. Untuk itu, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulawesi Utara (Sulut) kegiatan ini.
Kepala Disperindag Sulut Edwin Kindangen melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Ronny Erungan mengatakan, setiap ada pelaksanaan PLKA, pihaknya selalu menyurat ke 15 kabupaten dan kota di Sulut.
“Agar mengikutsertakan UMKM dalam ajang PLKA ini. Kami harap UMKM ikut dalam PLKA, karena produknya banyak dicari pembeli, apalagi supermarket,” kata dia, belum lama ini.
Selain kepastian pasar, katanya, pertemuan langsung penjual dan pembeli tangan pertama ataupun grosiran, berarti memperpendek rantai distribusi.
“Makin pendek rantai distribusi, maka potensi UMKM mendapatkan keuntungan menjadi lebih lebih besar,” ungkapnya.
Seluruh produk yang dihasilkan UMKM, berpeluang ditransaksikan di PLKA.
Ada pun komoditas yang sudah menjadi andalan PLKA Sulut, di antaranya jagung, kentang, kopra, beras, dan sejumlah produk perikanan, hasil olahan UMKM, tetapi masih terbuka peluang untuk komoditas baru lainnya.
“Kepada pengusaha, pengekspor, pedagang pengumpul ataupun pembeli lainnya yang membutuhkan bahan baku, dapat memanfaatkan ajang PLKA,” pungkasnya.
(Youngky)