Berita Utama

Pangdam XIII/Merdeka Tinjau Proyek Swakelola Operasi Pemeliharaan Rutin Danau Limboto

×

Pangdam XIII/Merdeka Tinjau Proyek Swakelola Operasi Pemeliharaan Rutin Danau Limboto

Sebarkan artikel ini

Gorontalo,MANADONEWS.co.id- Dalam rangka menindaklanjuti nota kesepakatan kerjasama antara Kodam XIII/Merdeka melalui Korem 133/Nani Wartabone dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II tentang penanganan Danau Limboto terkait pembuatan pemetakan Eceng Gondok, Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti W.F Mamahit melaksanakan peninjauan Pekerjaan Sewakelola Operasi Pemeliharaan Rutin Danau Limboto, Rabu (21/7/2021) di Danau Limboto Kelurahan Buhu Telaga Jaya,Gorontalo.

Adapun kegiatan ini merupakan Peninjauan kedua, usai penandatanganan kerjasama pada Jumat (21/5/2021).

MANTOS MANTOS

Dalam peninjauan ini, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti W.F Mamahit didampingi oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo Ir Naswardi MT, Komandan Korem (Danrem) 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, Kasrem 133/Nani Wartabone Kolonel Inf Rudy Jayakarta Runtunewe, Asintel Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Inf Ignatius Wiwoho, Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel Cpm Raden Tri Cahyo, para Kasi Korem 133/Nani Wartabone, Komandan Kodim (Dandim) 1314/Gorontalo utara Letkol Czi Embi Triono.

Baca Juga:  Pesan Rocky Wowor di Hari Pengucapan Syukur

Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito dalam paparannya melalui Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 133/Nani Wartabone Kolonel Inf Marthen Pasunda mengatakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut memberikan gambaran tentang rencana Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Danau Limboto, kerjasama Kementriaan PUPR dengan TNI AD dan mendapatkan sasaran masukan guna kelancaran dan kesuksesan kegiatan pemeliharaan Danau Limboto, kerja sama BWS Sulawesi II Gorontalo dengan Korem 133/NW.

“Pembuatan patok pembatas area pekerjaan yang ujungnya diberi bendera sebagai penanda, membuat pagar bambu dengan ukuran 100 meter x 100 meter sebagai tempat area pengangkatan eceng gondok, membuat tempat area pembuangan/penempatan eceng gondok dibagian luar area pengangkatan eceng gondok dengan ukuran 5 meter x 100 meter dengan cara bambu-bambu dipancang dengan bantuan excavator membentuk pagar yang diberi jarak 5 meter antara bambu, setelah itu dipasangi bambu melintang dengan cara diikatkan ke pancangan bambu agar eceng gondok tidak mudah keluar, ikatan bambu dibuat longgar agar bisa mengikuti naik turunnya muka air danau, eceng gondok yang ada di dalam area pengangkatan dipindahkan ke area pembuangan menggunakan excavator, perahu, maupun tenaga manual”, pungkas Kasiter.(Regina.TS)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID– Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara, dalam rangka penyampaian penjelasan Gubernur terhadap Kebijakan…