Manado – Wakil Walikota Manado, dr. Richard Sualang, menghadiri kegiatan Konservasi Sempadan Sungai di Kelurahan Paniki Satu, Kecamatan Mapanget, Kamis (14/10/2021).
Richard Sualang melakukan penanaman pohon dan pelepasan ratusan benih ikan di Sungai Kilu. Jenis pohon yang di tanam berupa pohon cempaka dan buah-buahan (mangga), sedangkan untuk benih ikan yang dilepas adalah jenis ikan nila.
Tujuan digelarnya kegiatan konservasi ini, untuk menjaga ekosistem sugai sebagai habitat organisme akuatik, sekaligus memberikan dampak positif bagi warga sekitar aliran sungai.
Richard Sualang mengatakan, selain menjaga ekosistem, kegiatan ini juga untuk memberikan penguatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah sempadan sungai.
“Sungai ini tentu banyak manfaat bagi kita semua, tapi juga bisa menjadi bencana jika kita tidak menjaga dan melindungi kelestariannya, apalagi jika kita membuang sampah di sungai,” kata Richard Sualang.
Dia mengingatkan agar semua pihak terkait, mulai dari Camat, Lurah dan Kepolisian yang hadir bisa bersama-sama menjaga dan mengedukasi masyarakat untuk dapat merawat sungai kilu ini.
“Kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai masih kurang, makanya saya mengajak semua pihak terkait untuk terus mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai, karena dampaknya bisa mengakibatkan bencana yang fatal,” tukas Sualang.
Sementara itu, Camat Mapanget, Robert Dauhan selaku pemerintah setempat, sangat mendukung kegiatan konservasi yang digelar oleh Komunitas Cempaka Sulut dan Komunitas Peduli Sungai “Tikor” Paniki Satu ini.
“Kami merespons baik kegiatan untuk penghijauan daerah pinggiran sungai mengurangi abrasi, tentunya kami selaku pemerintah kecamatan mensuport kegiatan ini,” terang Dauhan.
Dauhan pun berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat memacu semangat masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Tentunya ketika adanya penanaman dan pelepasan bibit ini, saya mengimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga tanaman yang sudah ditamam dan untuk bibit ikan yang dilepas mari kita hilangkan budaya lama yang sering melakukan penyetruman ikan, karena itu dapat merusak ekosistem yang ada di sungai,” tandas Dauhan.
Hadir Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Manado, M Sofyan, AP, M.Si, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado, Peter Eman, jajaran Brimob Polda Sulut, jajaran Polsek Mapanget, para tokoh agama, serta tokoh-tokoh masyarakat.
(Benyamin)