Manado – Pemerintah kota (Pemkot) di bawah pimpinan Walikota Andrei Angouw dan Wawali Richard Sualang, terus melakukan penataan dan perbaikan fasilitas pasar-pasar tradisional di Kota Manado.
Penataan termasuk mengembalikan para pedagang yang berjualan di tempat terlarang ke lokasi yang sudah disiapkan.
Diwawancarai wartawan Manadonews.co.id, beberapa pedagang di Pasar Bersehati Calaca yang berjualan di luar bangunan pasar mengaku tidak keberatan dikembalikan ke dalam pasar.
“Tidak masalah dipindahkan dari luar ke dalam, asalkan kami mendapatkan lapak tempat berjualan yang representatif,” tukas beberapa pedagang yang tak mau menyebutkan nama, Kamis (28/10/2021) sore.
Mereka mengaku diperbolehkan berjualan di tepi jalan, namun akan ditertibkan jika ada kunjungan Walikota.
“Biasanya kalau ada kunjungan bapak Walikota kami diperintahkan pindah, tapi jarang,” kata mereka lagi, tanpa menyebutkan Walikota periode lalu atau Walikota sekarang.
Pedagang menunjuk kawasan berjualan mereka kerap banjir jika hujan deras meskipun tidak lama.
“Sebenarnya tidak nyaman berjualan di sini, tapi apa daya, tidak ada tempat yang representatif bagi kami, terpaksa di sini,” pungkas mereka.
Terpisah, pemerhati kota, Ventje Bilusajang, mengatakan perlu disiapkan lahan parkir kendaraan yang representatif untuk merangsang masyarakat datang berbelanja di pasar tradisional.
“Konsepnya seperti supermarket yang menyiapkan lahan parkir, pasar tradisional juga harus begitu. Pasar tradisional dikelola profesional dan moderen akan menarik minat masyarakat datang berbelanja,” tukas Bilusajang, Sabtu (30/10/2021).
Bilusajang memberikan apresiasi kepada Walikota dan Wawali Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang, yang berkomitmen melakukan penataan dan perbaikan fasilitas pasar tradisional.
“Satu-satunya cara penataan dan rehabilitasi, jika tidak maka pasar tradisional akan ditinggalkan konsumen, semua ke supermarket,” pungkas Bilusajang.
(JerryPalohoon)