Tombulu, Manadonews.co.id – Alkitab mencatat pernah ada pembunuh dan penganiaya yang sangat kejam bernama Saulus.
Dijelaskan Pdt. Hana Ireine Tamunu, S.Th, ketika memimpin ibadah Minggu (31/10/2021) pagi, di jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor, Saulus adalah tokoh penganiaya jemaat Allah. Seorang ekstrimis yang bertujuan menghancurkan gereja.
Pembacaan Alkitab sesuai MTPJ (Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Efesus 4: 17-32, dengan judul “Manusia baru”.
“Namun Tuhan mengubah Saulus menjadi Paulus, orang yang sangat taat kepada Tuhan,” kata Pendeta Hana.
Setelah mengenal Tuhan, Paulus menjadi penginjil paling gigih, sekaligus jadi rasul paling menderita dalam pelayanan.
“Nasihat Paulus kepada jemaat di Efesus untuk menanggalkan kehidupan lama yang jauh dari persekutuan dengan Allah,” terang Pendeta Hana Tamunu.
Pdt Hana mengingatkan semua orang Kristen harus bersikap sebagai anak-anak Allah.
“Jangan menghindari persekutuan ibadah. Persekutuan sangat penting dalam kehidupan,” tukas Pendeta Hana.
Hidup sebagai manusia baru, hidup menyampaikan kebenaran tidak menyimpan kemarahan, bukan pendendam tetapi pengampun.
“Mampu mengendalikan hawa nafsu. Hidup benar di hadapan Tuhan Allah. Iman menentukan semuanya,” pungkas Pendeta Hana Tamunu.
Ibadah dihadiri BPMJ, Pelsus dan jemaat secara terbatas, mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Hadir, Ketua BPMJ Pdt. Yudha Adam Malonda Kawengian, S.Th, Vikaris Pdt. Eunike Sumenge, S.Th, Vikaris Pdt. Andro Walujan, S.Th, Wakil Ketua BPMJ, Pnt. Yoppy Warbung, Sekretaris Pnt. Drs. Dolvy Palit dan Bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan.
(JerryPalohoon)