Manado, MANADONEWS –
Hasil produksi Padi di Sulawesi Utara (Sulut) saat ini tak sebaik tahun 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi padi di Sulut pada tahun 2021 diperkirakan sebesar 229,00 ribu ton.
Angka ini mengalami penurunan 19,88 ribu ton atau 7,99 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 248,88 ribu ton.
“Kondisi ini perlu upaya dan strategi baru agar produksi padi kita kembali meningkat,” ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, saat menyampaikan data luas panen dan produksi padi Sulut 2021, baru-baru ini.
Secara virtual lewat streaming youtube, Asim menjelaskan, produksi padi Sulut sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan 175,15 ribu ton. Atau mengalami penurunan sekitar 19,25 ribu ton dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 194,40 ribu ton.
Sementara potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 53,84 ribu ton. “Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 229,00 ribu ton, atau mengalami
penurunan sebanyak 19,88 ribu ton,” jelasnya.
Produksi padi tertinggi pada 2021, menurut Asim terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 24,09 ribu ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 13,78 ribu ton. Berbeda dengan produksi pada 2021, kata dia produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April.
“Tiga kabupaten dengan total potensi produksi padi tertinggi pada 2021 adalah Bolaang Mongondow, Minahasa, dan Bolaang Mongondow Utara. Sementara tiga kabupaten kota dengan potensi produksi padi terendah adalah Sitaro, Manado, dan Sangihe,” ungkap Asim.
Ia mengatakan, kenaikan produksi padi pada 2021 terjadi di Kabupaten Minahasa, Bolaang Mongondow Selatan, dan Kota Tomohon. Penurunan produksi padi pada 2021 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Minahasa Utara.
“Kehilangan produksi padi di beberapa sentra produksi padi seperti di Bolmong dan Bolmut ini akibat dari gagal panen. Mudah-mudahan dengan perbaikan dari struktur ongkos padi kita seperti untuk pupuk, harganya akan membaik dan produksi padi kita tahun depan akan lebih baik dari tahun ini,” tandasnya.
(Youngky)