Manado, MANADONEWS.co.id– Direktur Utama Bank Sulut-Gorontalo (BSG) Revino Pepah memaparkan sejumlab capaian yang diraih “Torang Pe Bank” selang tahun 2021, saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi II DPRD Sulut yang dipimpin ketua Komisi Cindy Wurangian Senin, (14/2/22).
Dalam kesempatan itu Dirut Revino Pepah didampingi Direktur Pemasaran Mahmud Turuis, Direktur Umum Joubert Dondokambey dan Direktur Kepatuhan Pius Batara.
Pepah mengatakan bahwa program kerja yang menjadi fokus utama tahun 2022 khususnya memperkuat kapasitas Bank Daerah ini menjadi lebih kompetitif dan unggul di berbagai sektor yang menjadi program BSG.
Untuk tahun 2021 kata Pepah, total aset yang telah dicapa BSG sampai dengan akhir tahun 2021 sebesar Rp.18, 546 triliun lebih dimana total pertumbuhan aset di bandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp. 16,406 triliun lebih, maka total pertumbuhan aset sebesar 13,04 persen atau dibandingkan dengan rencana capaian sebesar mencapai 103, 97 persen.
Sementara itu untuk dana pihak ketiga yang bisa dihimpun selang tahun 2021 yang terdiri dari giro, tabungan, deposito sebesar Rp.15, 671 triliun lebih
” Total dana pihak ketiga yang kita himpun bisa bertumbuh 14,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp.13, 662 triliun lebih dibandingakn dengan pencapaiaan target yang kita rencanakan yakni 106,55 persen, ” ungkap Dirut Pepah.
Dia menambahkan terkait total kredit yang telah disalurkan BSG sampai dengan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp. 13,081 triliun lebih dan mengalami pertumbuhan yakni 4,90 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 12,470 milyar lebih dengan pencapaian terhadap target yakni 98,49 persen.
Sementara untuk pendapatan yang dicapai BSG selama 2021 sebesar Rp.3, 995 triliun lebih atau bertumbuh 38,96 persen dengan capaian 102 persen dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
“Saat ini BSG memiliki modal inti sebesar Rp. 1,488 triliun dimana modal inti ini bertumbuh 11,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai target yang kami rencanakan yakni 99, 27 persen, ” ungkap Pepah.
Disisi lain terkait posisi saham pemerintah provinsi Sulawesi Utara di BSG sampai akhir tahun 2021 36,36 persen mengalami sedikit penurunan kurang lebih 1 persen diakibatkan tidak ada penambahan saham oleh pemerintah.
“itu terjadi selang tahun 2020 dan 2021, penyebabnya mungkin karena adanya refocusing anggaran APBD akibat penanganan pandemi covid 19 sehingga agak menurun sedikit dari 37,48 persen rasio sahamnya menjadi 36,36 persen,” jelasnya.
Sementara itu terkait rencana kerja tahun 2022, sejumlah program telah disiapkan direksi dan managemen BSG dalam memperkuat kapasitas dan kompetisi perbankan saat ini.
Dikatakan Pepah, ada beberapa hal yang menjadi salah satu fokus utama BSG di tahun 2022, yakni penguatan kelembagaan, market penetration, produk development dan operasional sistem.
“Terkait penguatan kelembagaan kita menargetkan untuk melakukan pemenuhan modal inti pada tahun 2024 sebesar Rp.3 trliun.
“Karena ini sesuai regulasi otoritas jasa Keuangan (OJK) bahwa kita harus memenuhi target pemenuhan modal inti sebesar 3 triliun rupiah, sehingga fokus kita di tahun 2022 hingga 2024 adalah peningkatan modal inti dan tentunya ini berkaitan dengan pemegang saham, ” tandasnya.
Selain itu BSG akan melakukan perbaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang menjadi salah satu komponen untuk mengurangi kredit bermasalah terutama dalam menghadapi risiko kerugian penurunan nilai (impairment losses) aset seperti kredit dan surat berharga.
“Sehingga apabila penurunan cadangan biaya impac kita kurangi maka ini akan menambah keuntungan bagi kita dan memperbesar profit pada bank, ” terang Pepah.
Langkah kedua yang akan dilakukan tahun 2022 ini adalah market penetration dengan mempertahankan loyalitas nasabah yang ada saat ini yaitu bagaimana kita melakukan hubungan dengan nasabah lewat digital banking karena digitalisasi ini merupakan harga mati bagi perbankan saat ini.
” Kita akan terus melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan selama empat tahun terakhir ini melalui produk – produk digital bank.” katanya.
Kemudian produk development yang berkaitan dengan market penetration dimana BSG akan melakukan diversifikasi dari seluruh produk yang ada menuju pada digitalisasi.
” Kita akan mengurang body contac antara bank dan nasabah kemudian secara internal sistem juga akan menuju kepada digitalisasi, baik itu prosedur – prosedur maupun sistem intrenalisasi yang ada di bank, ” ujar Pepah.
Sementara target pencapaian tahun 2022 yang akan dilakukan BSG diantaranya peningkatan aset Rp.18.882 miliar lebih atau bertumbuh sebesar 10, 93 persen
Begitupun untuk modal inti ditargetkan menjadi 1,787 triliun lebih atau 15,93 persen, kemudian perolehan dana pihak ketiga ditingkatkan menjadi 14, 930 milyar lebih.
Sementara untuk penyaluran kredit tahun 2022 direncanakan sebesar Rp.14,107 miliar lebih dengan pertumbuhan 7,08 persen serta laba bruto direncanakan sebesar Rp 301,267 miliar.(nando)