Manado – Ganjar Pranowo berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil banyak lembaga survei yang menempatkan Ganjar Pranowo selalu masuk dua besar Capres secara nasional.
Terbaru, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, peta persaingan calon presiden khusus di Jawa Barat terbilang seimbang di mana terdapat empat nama yang elektabilitasnya tak terpaut jauh satu sama lain, salah-satunya adalah Ganjar Pranowo.
“Jika pemilihan presiden diadakan sekarang atau di waktu survei, ada empat tokoh yang mendapatkan (elektabilitas) cukup seimbang di Jawa Barat. Pertama, Pak Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo,” kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, Selasa (15/2/2022).
Menurut pengamat politik dari Tumbelaka Academic Center, Taufik Manuel Tumbelaka, hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo tetap tinggi meskipun di luar basis suara.
“Karena Jawa Barat bukan basis suara Ganjar Pranowo. Meskipun kalah, selisih 1 hingga 2 persen menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo tetap tinggi di luar basis,” jelas Taufik Tumbelaka kepada wartawan Manadonews.co.id di Manado, Minggu (20/2/2022).
Taufik Tumbelaka memprediksi elektabilitas Ganjar Pranowo masih tertinggi di Pulau Jawa.
“Terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dibuktikan hasil survei beberapa lembaga survei sebelumnya, Ganjar Pranowo unggul jauh di Jateng dan Jatim. Namun itu baru berdasarkan survei,” kata Tumbelaka.
Sehingga lanjut Tumbelaka, masih terlalu dini menyimpulkan pemenang Pilpres 2024 karena Pilpres adalah paket pasangan, tidak sendiri.
“Karena Pilpres itu pasangan, sementara kita belum tahu siapa berpasangan dengan siapa, kemudian diusung partai mana. Jadi, semuanya masih dinamis,” tukas Pengurus Cabang (Pengcab) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Kota Manado ini.
Tambah Tumbelaka, hasil survei sekarang belum bisa dijadikan dasar utama mengukur pemenang Pilpres 2024. Semua bakal calon belum gencar melakukan sosialisasi.

“Permainan pencitraan masih memanfaatkan manajemen isu dan digital media content berupa foto-foto bernarasi dan video,” pungkas Tumbelaka.
Dari beberapa simulasi survei seperti top of mind, semi terbuka 29 nama, simulasi tertutup 10 nama, hingga simulasi tertutup 4 nama, perolehan suara Ganjar Pranowo hanya berselisih tipis dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Berdasarkan simulasi top of mind, Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas sebesar 13 persen, disusul Anies (12,2 persen), Prabowo (12 persen), dan Ganjar (10,7 persen), sedangkan nama-nama lainnya di bawah 3 persen dan 43,2 responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Selanjutnya, dalam simulasi semi terbuka 29 nama, Anies berada di posisi teratas dengan 17 persen, diikuti Prabowo (16,8 persen), Ridwan Kamil (16,5 persen), dan Ganjar (14,9 persen).
Dalam simulasi tersebut, ada nama Sandiaga Uno dengan 3,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,8 persen), sedangkan nama-nama lainnya di bawah 1 persen dan 23,1 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Hasil serupa juga ditemukan pada simulasi tertutup 10 nama, di mana Anies memperoleh 18,4 persen, Prabowo (18,3 persen), Ridwan Kamil (17,8 persen), dan Ganjar (15,8 persen).
“Temuan konsisten dalam berbagai simulasi, mulai dari top of mind atau jawaban spontan sampai simulasi pilihan tertutup,” ujar Saidiman.
Ketika SMRC melakukan simulasi tertutup dengan empat nama tersebut, angka elektabilitas mereka pun cukup merata.
Ridwan Kamil memperoleh 22,2 persen, Prabowo (21,9 persen), Anies (19,3 persen), dan Ganjar (17,8) persen, sedangkan ada 18,8 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.
Ketika nama Ridwan Kamil dikeluarkan dari simulasi survei, perolehan elektabilitas tiga tokoh lainnya pun cukup seimbang.
“Prabowo mendapat dukungan 28,7 persen, Anies Baswedan 27 persen dan Ganjar Pranowo 25,1 persen. Sementara mereka yang belum menjawab sebesar 19,2 persen,” kata Saidiman.
Survei ini dilaksanakan SMRC pada 5-8 Februari 2022 dengan metode wawancara melalui telepon kepada 801 responden yang merupakan warga Jawa Barat.
Responden dalam survei ini dipilih secara acak dari database hasil survei SMRC sebelumnya serta dipilih acak melalui metode random digit dialing.
Margin of error survei ini diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(JerryPalohoon)












