Manado, MANADONEWS –
Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut) siap memfasilitasi Pembentukan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Hal ini diungkapkan Kepala BPMP Sulut Febry H.J.Dien, S.T., M.Inf.Tech(Man) melalui Kepala Sub Bagian Umum Dr. Deisy Sampul, saat didaulat memberikan sambutan penutup pada Workshop Peran Pemerintah Daerah dalam Penguatan Program SPAD, Jumat (29/7) di Novotel Manado.
“Arahan Kepala Febry Dien, bahwa BPMP Sulut siap memfasilitasi pelaksanaan pertemuan tindak lanjut pembentukan Sekretariat Bersama SPAD,” ungkapnya.
Adapun Workshop Peran Pemerintah Daerah dalam Penguatan Program (SPAD) yang dilaksanakan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan yang diikuti oleh lintas instansi dan berbagai komunitas ini berlangsung dengan sangat menarik. Hasilnya, workshop ini melahirkan rekomendasi pembentukan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAD) pada tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, khususnya yang berada di wilayah dengan resiko bencana tinggi.
Kepala Sub Bagian Umum Dr Deisy Sampul, menegaskan kembali komitmen BPMP Sulut dalam mendukung setiap kebijakan Kemendikbudristek termasuk dalam hal mitigasi dan penanganan bencana melalui program SPAD ini.
Menurutnya, Sulut sebagai daerah dengan potensi bencana yang tinggi harusnya menyadarkan semua pihak untuk berkolaborasi.
“Kelihatannya Sulawesi Utara ini aman-aman saja namun setelah mendengarkan informasi dari BPBD bahwa Sulut ini adalah ‘market bencana’ harusnya kita sadar untuk menyiapkan kesiapsiagaan dan kolaborasi dengan baik,” ujarnya.
Sebelumnya di hari pertama, Jumat (28/7) Kepala BPMP Sulut Febry Dien menyampaikan peran pihaknya dalam penanganan bencana di Sulawesi Utara. Berbagai hal telah dilakukan seperti gerak cepat menyiapkan tenda belajar sesuai standar Unicef untuk satuan pendidikan pada daerah terdampak bencana di Provinsi Sulawesi Utara.
Dia meminta semua pihak untuk tetap menyiapkan diri menghadapi segala potensi bencana.
Lebih lanjut, Dien mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam penanganan bencana. “Mari kita berkolaborasi, tidak perlu terlalu birokratis karena bencana bisa datang kapan saja tanpa menunggu proses birokrasi itu selesai,” pungkasnya. (Youngky)